Pages

Senin, 02 Maret 2015

2Fast and 2Furious

Disebuah jalanan, beberapa orang terlihat menutup jalan secara illegal, sekawanan yang lain bersiap untuk mengikuti balapan jalanan. Sudah banyak orang dan mobil yang berkumpul ditempat itu.
“Bagaimana statusnya, Jimmy?Katakan kita sudah siap” Tanya seseorang memastikan kalau akses jalan sudah ditutup.
“Kita mulai 5 menit lagi”
“Saatnya panaskan mobil”
“Maaf!”
“Ayo Tej, kita mulai!”
“Tunggu sebentar, bro..Kalian baru bertiga.Mana yang ke-4?”Tanya pria berkulit hitam yang bernama Tej itu.
“Tadinya Joaquin. Tapi ia harus kerja malam”
“Kau saja yang balapan dengan kami, Tej”
“Aku tak mau balapan dengan kalian!Cari orang ke-4,atau balapan batal” ucap tej
“Dua saja, jadi tak perlu main dengan cewek itu” kata salah satu peserta balap menyindir salah satu pembalap yang seorang wanita berparas asia.
“Tunggu..Kucarikan orang ke-4 saja,lalu selesaikan ini di jalan” kata tej, lalu ia menghubungi seseorang lewat ponselnya.
Seorang pria disebuah tempat mengangkat teelpn Tej, ia ternyata Brian. Tej menawarkan balapan padanya, dank arena Brian butuh uang, maka ia pun bergegas datang ke lokasi, Tej memberikan ia waktu 4 menit untuk sampai. Brian lalu melajukan mobil Toyo Tires (merk mobil yang sama yang dipakai Brian di sekuel pertama dipemunculan awal) dengan plat T4U842, Brian keluar dari garasi bengkel Tej (Tej”s garage).
“Itu orang ke-4 kita”
“Sial.itu Brian”
“Apa kabar, Tej. Terima kasih atas undangannya” sapa Brian
“Bukan masalah,Tapi ingat aku saat kau menang” jawab Tej
“Apa kabar, Suki?” sapa Brian pada cewek berwajah Asia tadi
“Apa kabar, Pirang?”
Mereka lalu menyerahkan uang taruhan pada tej, 4 orang pembalap, 2 berkulit hitam,1 wanita berwajah asia, dan 1 pria berambut pirang. Mereka mulai bersiap-siap mengambil start, Saat Brian hendak masuk kedalam mobilnya, ia sempat melihat seorang wanita dengan penampilan agak mencolok yang cukup menarik perhatian Brian.
“Ini bukan permainan, ini serius.”
“Menyingkir dari jalan!”
Balapan pun dimulai
Hampir sepanjang balapan, Brian berada di posisi kedua, ia berusaha mendahuli si pembalap berambut krebo itu, sampai akhirnya di belokan terakhir, si krebo terlalu lebar mengambil langkah, sehingga Brian bisa menyusup dan mendahuluinya. Si krebo tak mau kalah, ia lalu menyalakan nos dan membuat mobilnya melaju dengan cepat. Di tempat lain, tim Tej sepertinya sedang menerobos masuk kesebuah tempat pengendali jembatan, mereka menaikkan jembatan didepan jalan Brian dan pembalap lain hingga beberpa derajat.
“Sudah kubilang aku punya kejutan.”
Suki pun bisa mendahuli si kulit hitam yang banyak omong.
Didepan jembatan yang dinaikkan, Brian agak terkejut, namun ia jauh lebih bisa mengendalikan diri, tepat saat mereka melewati jembatan dan seorang mobil mereka melayang, Brian yang kembali berada diposisi kedua, bisa melompat lebih tingi dan lebih cepat dari si krebo, sehingga ketika ia turun kejalan, ia tepat berada didepan mobil krebo. 
Sedangkan mobil krebo lepas kendali dan menabrak papan reklame di pinggir jalan.Suki pun sukses pula melompati jembatan, meskipun mobil pinknya nampak remuk redam. Sedangkan sikulit hitam banyak omong, ia berhenti tepat didepan jembatan karena takut untuk melanjutkan perjalanan. Brian dengan mobil putih birunya berada diposisi pertama dan ebrhak mendapatkan uang taruhan mereka. Lalu ia memberikan bagian juga untuk tej.
“Bawa saja itu nanti ke bengkel, supaya bagian depan itu bisa dikerjakan” tawar Tej pada Suki saat ia melihat nasip mobilnya.
Lalu Brian dikerumini banyak penonton, dan disela-sela orang itu Brian kembali melihat wanita tadi, Brian mencoba mendatangi si wanita.
“Saatnya pergi dari sini” kata wnita itu
Brian baru ingin tahu alasannya kenapa, mobil patrol sudah datang, seluruh orang ditempat itu kebingungan dan berlari berusaha untuk kabur. Brian pun ikt kabur dan ia terlibat kejar-kejaran dengan mobil polisi, satu mobil polisi bisa ia lumpuhkan, namun saying didepan ia sudah dihadang mobil lain dan seorang polisi yang siap menembakkan sejenis alat electromagnet yang mengenai badn mobil Brian, sehingga membuat mobil Brian berhenti karena sistimnya eror. Brianpun dengan terpaksa harus dibawa ke kantor polisi.
“Tunjukkan tanganmu!Angkat tangan!”
“Yeah, ini orangnya.Kita mendapatkannya” kata seorang polisi yang kemudain membawa Brian keruang interograsi.
“Jadi, sudah berapa lama di Florida Selatan?” Tanya polisi itu
“Kami tahu kau Brian O”Connor,mantan LAPD”
“Kau salah orang” kata Brian
“Apa kabar, O”Connor?” sapa seorang pria besar berkulit hitam dan ia adalah Bilkins disekuel pertama, Bilkins
Bilkins itu lalu mengajak Brian menemui polisi lain, ia menunjukan profil Carter Verone yang diduga merupakan Bandar narkoba. Ia kelahiran Argentina, namun besar di Miami
“Kini ia punya bisnis impor-ekspor terbesar di Florida.”
“Kartel selama ini berhasil masukkan narkoba ke Miami,Tapi kesulitan keluarkan uangnya. Tapi kami belum  berhasil kaitkan dia dengan uang itu.”
“Tapi kerja pabean sini sudah bagus” kata Bilkins
“Aku berhasil masukkan agen penyamar. Belum lama ini Verone tugaskan dia cari pengemudi baru” kata agen dari pabean itu
“Tapi kita tak tahu statusnya kini” katanya lagi ragu
“Kau kira ia membelot?” Tanya Brian
“Ia anggotaku. Ia jujur”
“Hampir setahun ia di dekat Verone.Bahkan serumah”kata Bilkins lagi
“kita butuh pengemudi bagus untuk kaitkan Verone dengan uangnya”
“Kau akan menyusup dengan Agen Dunn”
Dan tawaran untuk Brian jika mau terlibat dalam misi ini adalah data pelanggaran hokum termasuk membebaskan target polisi dibersihkan. Dan rencananya Brian serta Dunn haus menyamar menjadi pembalap dan mendaftar ditempat Verone, Namun Brian ragu ketika menanyakan sesuatu tentang mobil pada Agen Dunn, Brian akhirnya setuju dengan syarat ia yang akan memilih rekannya.
“Baiklah O”Connor.Siapa yang kau pikirkan?”
“Temanku tumbuh dewasa di Barstow”
“Siapa?”
“Roman Pearce”
Brian dan Bilkins lalu datang kesebuah arena adu mobil, salah satu pengemudinya adalah Roman Pearce, pria plontos berkulit hitam.
“Yang di Monte Carlo itu?” “Ya”
“Catatan kejahatannya lumayan.Termasuk 3 tahun di penjara, Katanya ia kini tahanan rumah. Tak bisa pergi lebih jauh dari 100 yard”
Roman keluar dari mobil dan melambaikan tangan setelah memenangkan pertandingan, ia kemudian melihat Brian dikursi penonton, ekpresi wajahnya dari tersenyum menjadi nampak sebal, ia berlalu begitu saja ketika Brian memanggilnya
“Hanya teman-temanku yang memanggilku Rome...” katanya pada Brian yang mencoba mengejarnya
Lalu Roman mendatangi Brian dan mereka berkelahi kecil
“Aku bukan polisi lagi” kata Brian namun Roman tidak percaya baru kemudian Bilkins mengiyakan dan mengatakan pula kalau Brian sudah tak punya lencana.
“Kenapa kau ke sini?”
“Aku mau tawarkan kesepakatan.”
“Saat kubutuhkan,kau tak ada.Kini tawarkan kesepakatan?”
“Ikutlah ke Miami,kerja sama denganku. Bila kau lakukan, gelang itu dilepas
dan pelanggaranmu dihapuskan”
“Tiga tahun aku dipenjara.Karenamu!”
“Kesepakatan ini sah?” Tanya Roman mulai tertarik
“Benar. Bila kau bantu kami”
“Sudah kubilang” kata Brian meyakinkan
“Diam, Brengsek!” ucap Roman yangs epertinya marah sekali pada Brian
“Jadi akan kau bersihkan pelanggaranku dan lepas gelang ini?”
“Berhenti berlagak akan kau tolak ini” ucap Brian
Akhirnya Roman pun setuju, gelang dikakinyapun akhirnya dilepas juga. Mereka kemudian menuju kesebuah kantor polisi, namun ketika hendak masuk, Roman ragu apakah ia bisa percaya pada polisi-polisi itu. Brian mencoba meyakinkan karena mungkin in ibis menjadi langkah baru untuk Roman. Mereka sempat terlibat debat kecil karena Roman masih terus menyalahkan Brian.
“Berhenti limpahkan salahmu padaku. Roman Pearce harus bertanggung jawab
atas perbuatannya sendiri.” Kata Brian
“Pergi saja ke neraka”
“Pulang saja ke Barstow!”balas Brian, namun sepertinya Roman ini termasuk tipe pengecut dan ia tak mau kembali ke Barstow.
Sampai didalam, mereka diperkenalkan dengan agen bea cukai lain, ia seorang wanita yang sempat Brian temui di arena balap jalanan.
“Brian O”Conner, Roman Pearce,Ini Monica Fuentes” kata Markham
Monica keluar dari sebuah truk dan langsung menayakan tentang kesiapan mereka menajdi mata-mata.
“Mereka sudah punya informasi tentang Verone?” Tanya Monica
“Sudah diberikan” kata si Markham
“Bagus.Begini rencananya.Verone cari pengemudi.Sudah kuatur agar kalian berdua bergabung. Kusewa beberapa orang lagi agar tampak adil”
“Kapan mulai?” Tanya roman
“Sekarang juga”
“Apa mobil kami” Tanya brian
Lalu dibelakang mereka, 2 orang petugas membuka kain penutup mobil yang sudah disiapkan.2 buah mobil, satu berwarna kuning dan satu berwarna ungu dengan aytap terbuka.
“Jangan berpikir kamu yang akan menggunakan atap terbuka.Akan merusak minyak rambutmu” kata Roman pada Brian dan Brian pun kemudian memilih mobil yang kuning karena menurtunya yang Ungu terlalu banyak krom.
“Gila! Dari mana kalian sita velg ini?” komentar Roman terkagum
“Melaporlah setelah bertemu dengannya” kata Bilkins
“Kau tak akan kesulitan menangani mereka?” Tanya Markham pada Monica dan Monica yakin bisa mengatasi mereka
“Bila dapat kesulitan, beritahu aku”
“Aku ikut denganmu, koboy.” Kata Monica pada Brian yang lalu diprotes Roman
“Kau sudah dapat yang atap terbuka.Ayolah.”Jawab Monica dan mereka pun keluar dari ruangan itu dengan mobil baru mereka.
“Belok kanan di sini.Jadi kau dulu polisi?” Tanya Monica selama perjalanan
“Ya.Sudah berapa lama menyamar?” Tanya Brian
“Sudah tak kuhitung. Perhatikan jalan, playboy” pinta Monica karena Brianmengemudi tanpa melihat kedapan dan terus menatap kearah Monica, lalu ia menunjukkan kemampuannya mengemudi tanpa melihat depan dan terus menatap wajah monica, dan berhenti tepat saat lampu merah menyala.
“Apa yang kau lakukan, Brian?Dia menatap sambil mengemudi, “kan?Ditirunya dariku” oceh Roman saat mobl mereka sama-sama berhenti dilampu merah.
Setelah menempuh perjalanan, sampailah mereka dirumah Verone, Monica minta diturunkan sebelum masuk kerumah, lalu mereka berhenti dijalan depan, dan disana sudah ada beberapa pengemudi beserta mobil mereka dan siap mengikuti selesi pengemudi untuk Verone.Mereka mulai saling ejek.
Monica berjalan masuk kehalaman rumah Verone, didepan pintu gerbang sudah ada 2 bodyguard Verone.
“Roberto, Enrique,Dapatkan foto para pengemudi,nomor plat, mobil mereka dan apapun yang bisa kalian kumpulkan. Mengerti? Trims” perintah Monica
Para pengemudi disuruh masuk, masing-maisng digeledah untuk menghindari mereka mambawa senjata.
Verone yang tadi dialam rumah mengaasi lewat kamera cctv, akhirnya keluar bersama Monica yang sudah satu tahun menyamar menjadi kekasih Verone.
“Terima kasih telah datang atas pemberitahuan mendadak.Ferrari merahku kemarin disita.Kini ada di tempat barang sitaan.di Little Haiti.Sekitar 20 mil dari sini.Mobil tak penting, yang penting paket di laci.Tim pertama yang kembali
dengan paket itu...bisa bekerja padaku” kata Verone memberikan ujian Audisi pada mereka.
“Kumpulkan SIM kalian.Kembalilah secepatnya” perintah Monica dan pengemudi itu berlari menuju ke mobil setelah mengumpulkan SIM pada Monica.
Mereka saling berembut tempat dan saling mengalahkan, bahkan sesekali Brian dan Roman nampak saling pamer keahlian mengemudi mereka, beberapa peserta lain ada yang menbrak tepi jalan atau bahkan terlindas truk container. Dirumahnya, Verone dan Monica mengecek data masing-masing peserta audisi melalui data base.
Setelah melalui perjalan 20 Mil, sampailah Brian dan Roman ditempat penyitaan mobil.Namun mereka tak melihat ada mobil, semuanya kapal.Mereka berjalan terus menyusuri tempat itu dan akhirnya terlihat pula Ferrai merah ditu ditengah halaman.Roman mencoba memecahkan kaca pintu itu dengan tanganya yang dibalut pakaian, namun Brian dengan mudah mebuka pintu mobil yang tidak dikunci itu, mereka mencari benda yang dibutuhkan Verone.Brianpun menemukan dilaci jok samping. Mereka alu bergegas pergi dari tempat itu, sayangnya 3 pengemudi yang lain sampai disana dan hendak merebut benda itu, namun belum sempat mereka keluar, dari arah berlawanan, datang mobil polisi. Roman yang berhasil menyembunyikan senjatanya kemudian menembakkan kearah mobil polisi itu.
“Rome, jangan!”
“Saatnya untuk pergi.”
Mereka buru-buru masuk kemobil dan kembali kerumah Verone.
Di rumah, Verone membuka data Brian dan Roman
“Mencuri mobil sejak kecil, 2 tahun di rehabilitasi remaja..lalu setahun lagi karena membantu perampokan bersenjata.Ia bersih. Kotor, tapi bersih “komentar Monica
Datanglah Brian dan Roman
“Hey bung, ada makanan di dalam sana?Kami lapar.” Tanya roman si mulut besar
“Suruh duduk dekat kolam.”
“Kenapa mengamatinya?” Tanya Roman pada Brian saat emreka mengikuti Monica menuju ke tepi kolam
“Aku tak mengamatinya” “Kau mengamatinya” “Tidak” ucap mereka bergantian
“Baiklah, aku mengamatinya. Diam” kata brian mengalah
“Kau Diam. Jangan menyuruhku diam” balas Roman
“Kau nyaman sekali di puri besarnya.Tidur dengan musuh” kata Roman pada monica setelah mereka sampai disebuah meja makan
Verone tak lama datang dan seperti hendak memulai percakapan, tapi ia membuka dulu kantong yang mereka ambil dari Ferrai itu, dan betapa kagetnya Roman saat tahu isi kantong itu hanya sebuah cerutu.
“Kami lakukan semua itu demi cerutu?”
“Bukan.Demi pekerjaan.Kalian sunggguh kira akan kubiarkan orang sita mobilku?” kata Verone sombong
“Lapangan penuh kapal itu milikku.Kalian harus ganti gerbangku. Kupotong dari bagian kalian”
Roman protes mendengar kata-kata Verone
“Apa pekerjaan kami?”
“Ikut aku.Di rumah ada yang mendengarkan.” Ajak Verone berjalan dihalaman rumahnya yang sangat besar
“Ada sesuatu yang harus kau bawa.Dari pantai utara ke Keys” katanya pada Brian
“Apa itu?”
“Antarkan saja mobil ke tujuan yang kusebutkan.Jangan biarkan ada yang hentikan.
Paham?”
“Ada kemungkinan gangguan polisi?”
“Kuusahakan untuk ulur waktu.Tapi tak akan lama.Bila kalian berhasil...kuberi $100.000 di akhir pekerjaan”
“Jadikan $100,000 per orang, Sudah jelas kau kaya” pinta Roman sambil mengoda Verone
“Jangan pernah menyentuhku!” ancam Verone
“Kami bukan orang kaya, Seperti kataku...kami lapar.” Jawab Roman
“Aku punya ide, kalian datanglah ke klub malam ini” kata verone
“Ya. Tengah malam?” tambah monica
Mereka berjabat tangan tanda kesepakatan disetujui lalu Brian dan Roman pun berpamitan, namun Verone memanggil Roman lagi untuk mengembalikan pemotongnya
“Kukira kau punya banyak.” Komentar Roman
“Masih lakukan kebodohan yang lama. Tak jaga mulut, menghina orang,
mencuri barang Verone” komentar Brian
“Kau kira akan kubiarkan orang meremehkanku?Di penjara saja tak kubiarkan, Apalagi di pantai.““Dan kau, kembalikan pemotongku.”“Orang kaya sok.”
“Dan kau bawa senjata”
“Memangnya kau tidak?Tepat.” protes Roman dan Brian pun tak menjawabnya.
“Mulai kini aku yang bicara” kata Brian
“Tampaknya mau lebih dari itu” “Apa Maksudmu?”
“Maksudnya, kau selalu terlibat kesulitan karena wanita, Brian”
Mereka berdua menuju ke bengkel Tej.
“Bengkel Tej lengkap. Ia punya semua yang terbaik” kata Brian pada Roman
“Peralatan, semua yang ini baru. Paling-paling baru beberapa bulan” komentar Roman
“Apa kabar, Jimmy?Itu Rome. Aku mau minta tolong.Kalau ada waktu, aku mau kau
periksakan Evo and Spyder.” Kata Brian pad seorang monyir berkepala plontos namuin kulitnya putih.
“Dapat Evo dari mana?” Tanya Jimmy
“Panjang ceritanya”
“Begitu panas dan lembab di sini.” Kata Roman lagi, (memang dia bermulut besar sekali ya)
Brian lalumenunjukkan dibelakang bengkel itu, banyak sekali wanita dan orang yang sedang berpesta dilaut.
“Tej Parker? Ini Roman Pearce” Brian memperkenalkan mereka, namun sepertinya Tej masih sibuk dengan alat pengeras suaranya dan berteriak teriak bak supporter balapan.
“Ia kenal seluk beluk Miami.Ia tahu semuanya” kata Brian lagi menjelaskan
Brianpun menyapa Suki yang juga ada disana, suki sedang sibuk mengambar desain mobil barunya.
“Kau pintar kumpulkan uang.Balap juga?” Tanya Roman terkesan pada cara Tej mengumpulkan uang dari taruhan
“Tidak.Aku mengalami kecelakaan beberapa tahun lalu.Sejak itu kumpulkan uang saja.”
Brian berniat untuk meminjam kapal milik Tej, dengan alasan Roman tak ingin tinggal bersama Brian.
“Baiklah. Antar dia lihat-lihat.Sebentar lagi kususul” kata Tej diikuti Brian yang berterimakasih
“Bagaimana Jimmy? Pernah lihat yang seperti ini?” Tanya Brian pada Jimmy yang sedang melakukan chek up pada kedua mobil pemberian Monica
“Tidak.Keduanya aku tak pernah lihat.”
“Mobil kita dipasangi GPS.Karena itu Markham tahu kita di tempat sitaan” kata Brian
“Kau si ahli mekanik.Cabut saja.” Kata Roman enteng
“Bisa kucoba,tapi ini bukan barang biasa.Kotak DIS, sistem manajemen mesin, tempatnya terpasang saja.GPS terhubung dengan semuanya” terang Jimmy
“Coba katakan.Perlu aku tahu di mana Skyline-nya?Ke mana kau beberapa hari ini?
Dari mana kalian dapatkan mobil?” selidik Tej lalu dan Suki pun mengagumi mobil baru Brian yang keren.
“Siapapun yang pasang alat itu, tahu bila kau tak pakai sabuk pengaman” kata jimmy
“Baiklah, Jimmy.Lakukan semampumu” kata Brian, lalu ia dan roman berjalan keluar. Brian menunjukkan pada Roman kalau seperinya mereka diikuti
“Perhatikan.Lihat Cadillac di seberang jalan? Mereka ikuti kita dari rumah Verone” kata Brian
Dua anak buah Verone itu seperti kehilangan incaran mereka, tiba-tiba Roman muncul disamping pintu mobil mereka dan meledek  2 orang itu
“Elia dan Fidel!”  “Kubersihkan kaca depanmu, ya?” goda Roman sambil menyemprotkan sebuah cairan dikaca depan mobil mereka. Elia dan Fidell pun langusung keluar dari mobil, dan Roman tak hanya mengerjain mereka sampai disitu, ia lembar pematik api dikaca tadi dan munculah api membakar kaca mobil mereka.
“Persetan dengan kalian.” Umpat Roman, lalu ia kabur bersama Brian ketika dua orang itu sedang sibuk memadamkan api.
Brian dan Roman menuju kesebuah restoran, disana Markham dan Belkins sudah menunggu dengan agen Dunn.Dunn langusung menggeladah Roman, dan Markahm menodongkan pistol.
“Ada apa ini?”
“Pegangkan.Kau kira bisa menembakku? Aku agen federal!” jawab Markham marah karena ia hampir saja tertembak Roman ketika berada ditempat penyitaan mobil
“Hanya karena kau punya lencana,tak bisa mengancamku. Lepaskan tanganmu dariku!” teriak Roman lagi
Brian dan Belkins melerai dua orang yang saling berkelahi itu.
“Kau hampir bongkar penyamaran kami!Kau tak boleh datang seperti itu.Tak tahukah Verone menguji kami?“ teriak Brian pada Markham
“Tidak. Kukira kalian lari” jawab Markham
“Jika Rome mengenaimu,kau tak akan di sini sekarang” kata Brian lagi
Roman masih saja emosi ia jalan bolak balik sampai kemudian melihat sekantung roti milik Markham, namun ia tak peduli.
“Aku dan Rome akan mengantar untuk Verone. Aku tak yakin kapan dan di mana...Tapi ia bilang akan mengulur waktu.Dugaanku dari polisi setempat”
“Bisa kutanyakan kepolisian lokal.” Imbuh Dunn
“Jangan, bila ada yang disuap Verone...tak bisa kubiarkan mereka
tahu operasi kita.” cegah Bilkins
“Dan Verone bilang, ia sendiri yang akan tunggu di tempat pengantaran”
“Bila kalian antar uang hasil narkoba kita bisa menangkapnya atas pencucian uang” ucapa Bilkins
“Ada satu masalah” kata Roman ikut bicara
“Fuentes.Verone sudah mempengaruhinya” kata Roman berfikir agen Monica telah membelot dan berpihak pada Verone
“Omong kosong.” Komentar Markham
“Tahu apa?Kami tahu apa yang kami lihat.” jawab Roman tak mau kalah
“Bagaimana menurutmu, O”Connor? Menurutmu ia terpengaruh? Kau pasti tahu” Tanya Markham pda Brian, namun Brian diam saja dan membuat Roman menjadi bingung
“Temanmu O”Connor tak bilang?Ia khianati Bilkins di L.A. Ia berikan kunci mobilnya ke sasaran dan membiarkannya kabur. Makanya ia bukan polisi lagi. Bagaimana menurutmu, Ahli?” kata Markham mengingatkan Brian tentang kejadian di masa lalu dan Roman sepertinya tak tahu cerita itu.
Brian hanya menjawab kalau ia tak tahu, dan Bilkins menjanjikan untuk mengawasi Monica, lalu Brian dan Roman keluar dari tempat itu. Roman keluar tanpa lupa mengambil roti milik Markham, samapi didepan pintu, Roman bertanya pada Brian soal kejadian yang dikatakan Markham.
“Biarkan sasaranmu pergi?” Tanya Roman
“Sudahlah, aku tak mau bicarakan”
“Ayolah bicara!Aku mau dengar.”Bujuk Roman namun Brian tetap tak mau mengatakannya.
“Fuentes dengan Verone...Markham coba bongkar penyamaran kita, Dan mobil kita dipasangi pemancar, tak lebih baik dari gelang kakiku.Kuberitahu bro, bila Markham berulah lagi di depan Verone...Matilah kita.” Kata Roman lagi
“Aku tahu.Keadaan semakin rumit dengan cepat.Kita butuh jalan keluar. Harus
pikirkan strategi meloloskan diri”
“Strategi meloloskan diri?Aku suka nadanya.Apa rencanamu?”
“Aku tak tahu.Kita butuh 2 mobil lagi” ucap Brian lalu melajukan mobilnya.
Disebuah tempat, Brian, Roma, Tej, Suki dan jimmy berkumpul sambil melihat 2 mobil yang baru saja datang. Mereka ternyata hendak beradu balap, dan siapa yang kalah harus menyerahkan mobil mereka.
“Tunggu.Selesaikan dengan balapan saja.Tiap mobil bolak balik,saling kerja sama” kata Tej lalu ditmabhi oleh suki “Yang kalah pulang jalan kaki.”
Brian mengajak Roman agak menjauh dari mereka
“Jujur saja, kita tak bisa kalahkan mereka. Hemi mereka sekitar 425...Dan Yanko itu capai kecepatan maksimum dalam 5 detik.Kita harus cari akal.Harapanku dalam perjalanan kembalinya.Ayo kita lakukan” jelas Brian pada Rome
“Aku akan melawan yang orange.Bersiaplah, Fabio!” teriak roman
“Kalian harus putar di ujung jalan.Pengemudi kedua tunggu di sini sampai partnermu lewati garis ini.Tim pertama yang bolak-balik 2 kali akan menangkan balapan.Pada saat itu...yang kalah harus serahkan kunci mobil mereka.Atau dihajar hingga babak belur. Paham?” kata Tej menjelaskan tata cara balapan.
Roman mendapat giliran jalan lebih dahulu melawan Fabio yang memakai mobil orange.Roman tertinggal agak jauh, namun setelah melewati belokan, Roman nyaris bisa mengejar, namun Fabio berbuat curang, ia menendang papan informasi sehingga papn itu terpental menghalangi Roman, sehingga Roman kehilangan kendali mobilnya, dan Fabio sampai di finish lebih dulu. Kini giliran Fonzie melanjutkan balapan dan Brianmasih menunggu Roman menyelesaikan jalurnya.Brian cepat cepat tancap gas setelah mobil Roman lewat. Brian berjalan jauh dibelakang Fonzie, namuan Brian bertindak agak licik, setelah Fonzie suskses belok ditikungan, Brian mengambil jalur jalan yang hendak dilalui Fonzie, Fonzie tak berani melawan mobilBrian yang sudah berada tepat dideapnnya, lau ia banting setir dan membuat langkahnya sedikit terganggu. Brian pun melaju sampai kebelokan dan mengejar Fonzie.Akhirnya ketika mendekati finish, Brian mampu mendahuli Fonzie.
Rekan-rekan yang lain yang sudah menunggu di finish berteriak senang karena merka sukses membawa pulang 2 mobil lagi. Malang sekali nasib Fabio dan fonzie, mereka harus pulag jalan kaki bersama 2 wanita mereka.
Brian dan Roman datang keseuah Bar bernama Pearl.Roman kagum melihat bar penuh dengan banyak orang terutama para wanita.Dari kerumunan orang-orang yangs edang menari mengikuti irama music, munculah Monica diantara mereka mendatangi Brian dan Roman.
“Kalian istimewa. Verone tak pernah bergaul dengan pegawainya” sapa Monica Fuentes
“Lalu siapa dirimu?” Tanya Roman sedikit menyindir
“Di mana Verone?” Tanya Brian
“Dalam perjalanan” jawab Monica
“Kalian tak selalu bersama?”Tanya Roman lagi yang agak ditanggapi sinis pula oleh Monica. Roman kemudian minta izin kebelakang, dan tinggal Brian berdua dengan Monica
“Kenapa dia?” Tanya Monica
“Ia tak percaya orang berlencana.Dua bulan aku jadi polisi,Rome tertangkap di sebuah bengkel.Ada 8 mobil mewah curian padanya”
“Kau yang tangkap dia?”
“Aku tak tahu apa yang terjadi.Tapi itu tak penting.Sejak aku jadi polisi, Rome anggap aku teman yang jadi musuh” kata Brian menjelaskan
Roman yang berkeling tak sengaja melihat Verone sudah berada disalah satu meja didalam Bar itu. Ia buru buru menghampiri Brian dan Monica yang terlihat ngobrol mesra,s epertinya Verone sudah memperhatikan mereka sedari tadi.
“Permisi.Tn. Verone meminta bergabung.” Kata seorang pelayan pada Monica, Brian dan Roman
Mereka lalu datang diseuah bilik yang sudah dipesan khusus oleh Verone.
“Ia cantik bukan?” yanya Verone pada Brian mencurigainya
“Ya.Ia cantik sekali.”
“Kau memang bernyali.Wanita memang berkuasa.Lihat wanita pirang yang duduk
dengan pria itu?Lima menit saja, ia bisa dapatkan apapun keinginannya dari pria itu” kata Verone sambil menyuruh Brian untuk melihat seorang wanita yang merayu pria diujung tempat itu.
Setelah Verone menanyakan soal tindakan Roman yang membakar mobil anak buahnya, kemudian mereka berjalan menuju keruang lain, ruang private yang dituju oleh pria dan wanita yang tadi dibicarakan oleh Verone. Setelah pria dan wanita itu masuk,
“Ini Detektif Whitworth.Polisi Miami.”Kata Verone memperkenalkan, setelah itu si wanita penghibur diizinakan untuk pergi.
anak buah Verone langsung menangkap dan menyekapnyaVerone siap menyiksa pria itu dengan menaruh tikus diatas perut si pria lalu menutup tikus itu dan memanasakan penutupnya, sehingga tikus yang ada didalam wadah itu mencakar-cakar perut sipria hingga ia berteriak kesakitan dan ketakutan. Verone memrintahkan Monica untuk membungkam mulutpolisi itu.
“Kau pemimpin unityang awasi rumahku.Aku mau peluang 15 menit...saat semua orang menghilang.” Kata Verone sambil mengancam
“Aku tak bisa!” kata polisi itu
“Aku digigitnya!Akan kulakukan!Akan kulakukan.Akan kuberi peluang itu” kata polisi itu menyerah setelah tikus diatas perutnya mulai menyakitinya.
“Bila kau khianati aku...maka tikus ini...akan kunjungi istrimu, Lynn...Putramu, Clay,dan putrimu, Lexy.Kau dengar?Paham?” ancam Verone lagi
“Kini kau boleh pergi.Turunkan dia. Ayo.” Perintah Verone
“Kalian menikmati pertunjukannya?15 menit, lalu semua polisidi Florida akan kejar kalian.Datanglah ke kafe Star, pukul 6 lusa.Siap mengemudi.Paham?” terang Verone yang di iyakan Brian.
“Jangan main-main denganku...atau kalian selanjutnya?Minumlah sampanye” ancam Verine juga pada Brian dan Roman
Mereka kemudian bubar dari ruang itu, dan Verone pun tak lupa mengancam monica juga
“Bila kausentuh pria lain lagi,kubunuh kau!Kau dengar?Lihat aku! Kau dengar?”
Brian dan roman akhirnya sampai di bengkel Tej
“Fuentes terlibat.Bagaimana itu?Kau lihat bagaimana ia pegangi kepala pria itu” kata Rome yakin dengan nalurinya
“Terpaksa.Verone mengujinya. Ingat, kita sama terancamnya” jawab Brian sedikit berfikir rasional
“Kau subyektif dengan wanita ini.Ia seperti gadis trailer itu, Tanya”
“Tanya? Kau pacari setelahku.” Sergah Brian menanggapi msal lalu 
mereka berdua
Disebuah meja, Tej, jimmy dan Suki sedang bermain kartu dan saling taruhan uang satu sama lain, dan selalu saja Tej yang menang.
“Jimmy, bagaimana akan kaulunasi utangmupadaku bila kalah terus pada Tej?Aku mau tidur. Sampai jumpa besok” kata Brian
Keesokan harinya, di kapal milik Tej dimana Brian tidur disana, tiba-tiba ia dikagetkan dengan kedatangan Monica.
“Apa yang kaulakukan di sini?”
“Mereka akan membunuhmu.KudengarVerone bilang pada Enrique dan Roberto.Setelah kalian selesai,mereka akan tembak kalian”
“Yakin yang kau dengar benar?”“Aku yakin.”
“Anak buah Verone di....” kata Rome yang mendadak masuk kedalam kapal namun kata-katanya terhenti data melihat didalam ada Monica.
“Aku tahu apa yang mereka cari.Pacarmu ini” ucap roman melanjutkan
“Mereka tak tahu aku di sini, aku menyelinap” kata Monica
“Apa yang mereka lakukan di sini?”
“Entah.Mungkin mereka menebak.”
“Hambat mereka.” Pinta Brian lalu ia berusaha menyembunyikan Monica agar tak ketahuan. Anak buah Verone sudah berada didepan kapal mereka.
“Suruh Gadismu pergi” perintah Roman pada Brian
“Temukan yang kau cari?Apa kabar?Masih marah tentang mobil kalian?Jangan marah.Tak terima lelucon?” sapa roman basa basi.
“Ini bukan soal jadi polisi baikatau lakukan tugas.Mereka mau bunuh kau” kata Monica didalam kepada Brian
Diluar, Roman masih mencoba untuk mengukur waktu agar Anak buah Verone tak segera masuk kedalam  kapal.“Kalian dibayar Veroneuntuk tak berekspresi?Karena bila punya uang, akan kubuangtahi lalat itu dari hidungku”
“Kalian dibayar berapa?Kalian selalu pakai kemeja sutra, perhiasan. Penampilan Miami” ucap Roman lagi
Setelah Monica bersembunyi, Brian keluar dari dalam kapal.Terjadi pertengkaran kecil diantara mereka dengan Roman, lebih lebih mereka membawa senjata.Salahsatu dari mereka masuk kedalam, Roberto menodongkan pistol kemuka Brian melarang dia ikut masuk.Enrique mencari Monica, tapi Monica telah sukses kabur dari celah udara dikamar mandi kapal. Mereka keluar dari kapal, dan ucapan Roman memicu pertengkaran mereka, Brian menodong salah satu dengan pistol, sedangkan didepan mereka, Roman ditodong oleh anak buah Verone yang plontos kepalanya, Enrique
“Cukup”
“Sudah selesai. Ayo.” “Ambil senjatanya. Ayo pergi”ucap Verone yang tiba-tiba muncul disana, Brian memberikan pistol setelah mengeluarkan seluruh isinya
“Senang melihat kalian akur. Karena besok Roberto dan Enrique akan ikut kalian. Pastikan tak akan ada masalah. Sampai jumpa.” Kata Verone lalu mereka pergid ari tempat itu
“Apa yang Fuentes lakukan di sini?” Tanya Roman tapi Brian diam saja
Beralih keristana Verone.Monica sudah duduk bersantai ditepi kolam renang.
“Ke mana kau pergi tadi pagi?” Tanya Verone selidik
“Sarapan dengan beberapa teman”
“Temanmu?”
“Aku punya teman, Carter.”
Brian dan Roman datang mengunjungi Bilkinsa dan Markham disuatu tempat, Brian menceritakan rencana Verone pada mereka.
“Semalam Verone ancam seorang polisi agar beri kami kesempatan. Kami akan ke sebuah landasan udara.Di Keys, lepas Northwood Avenue. Ada pesawat Verone di sana,
ia mau kabur ke luar negeri”
“Bagaimana kau tahu ini?”
“Monica” jawab Brian
“Ia lakukan pekerjaannya.Ia ingatkan kami.” Tambah Roman
“Ia ingatkan tentang apa?” Tanya Bilkins
“Verone mau bunuh kami setelah uang diantarkan” kata Brian
“Masuk perangkap bukan rencana kita.Kubatalkan.” kata Bilkin yang ditentang oleh Markham karena ia merasa ini adalah masalaah pabean
“Hanya aku yang berhak batalkan.” Ungkap Markham
“Sederhana saja.Antarkan saja uang ke Verone supaya bisa kusergap. Bila tidak, udah cukup tuduhan bisa kuajukan untuk menghilangkan kalian” jelas Markham lagi
“Ambil ini. Kami pantau kalian dengan GPS supaya tak macam-macam” ucap Markham sambil memberikan GPS pada Brianda dan Roman kemudian keluar
“Dan pastikan mereka tak apa-apa” kata Bilkins
Brian dan Roman ikut keluar dibelakang Markham
“Jadi bila tak lakukan ini,kita dipenjara. Tapi bila kita lakukan,dibunuh Verone. Kesepakatan bagus, ya?Tapi aku tahu ada peluang yang bisa kita manfaatkan.Dan aku tahu 2 alasan Verone tak butuh uangnya lagi.” Omel Roman
“Mulai lagi.” Komentar Brian singkat
“Kau dan aku.Seperti dulu. Bagaimana?” tawar roman
“Menurutku mereka macam-macam dengan 2 orang yang salah” ucap Brian
Brian menghubungi Tej, ia meminta tej menyiapkan sesuatu yang ia butuhkan, secepatnya.
“Bila kalian jadi lakukan rencana itu, Ini jadi tempat yang tepat. Setuju?” kata Tej menunjukkan lokasi yang ia pilih kepada Briand an Roman.
Brian dan rekan rekannya menyiapkan mobil dibantu suki dan tej.
“Kapan kau mulai makan banyak?” Tanya Brian saat berada dipinggir laut bersama roman yang menikmati rotinya
“Aku pernah di penjara, bro. Aku tahu bagaimana makanannya.Dengan perkembangan sekarang... aku bisa kembali ke penjara atau mati. Jadi kucoba makan sebisanya,
selagi sempat. Lagi pula kata dokter,metabolismeku tinggi”jawab Roman panjang lebar
“Kau ingat saat kita tumbuh dewasa?Main sepakbola di lapangan pasir?Terlibat bermacam kesulitan yang kita lakukan. Saat kau tertangkap,terserah aku polisi atau bukan... ...jika ada yang bisa kulakukan,sudah kulakukan” cerita Brian mengenang masa lalu mereka
“Karena itu kaulepaskan pria di LA?”
“Yah, kurasa ada hubungannya.” Jawab Brian
“Saat aku tertangkap... itu bukan salahmu.Salahku sendiri, Tn. Roman Pearce. Liar dan gila”
“Tidak lagi Bro” ucap Brian sembari mereka melakukan tos jabat tangan pertanda kalau mereka mulai saat itu akan bekerja sama (jadi satu tim oi…. Siiip)
Dikediamannya, verone dan Monica terlihat masuk kedalam mobil, seorang mata-mata yang menyemar menjadi seoang pembersih jalan memberikan info pada Agen Dunn yang ada dikantor
“Pak, Verone menuju landasan.” Kata Dunn pada Bilkins
“Perintahkan helikopter berangkat.Suruh jaga jarak” perintah Bilkins
Disebuah landasan, tim Markham sudah siap dengan beberapa pasukan yang siap menyergap Verone. Mereka saling menghubungi tim satu demi satu ditempat yang berdeda. Polisi yang diancam Verone pun menjadi salah satu Tim, ia masih bingung mengambil sikap.
Brian bersiap dengan Roman, mereka berhenti disebuah tempat.
“Tetap tenang dan fokus.Ingat, landasan di lepas Northwood Avenue.Pintu tol ke-3 setelah jembatan” kata 
Brian berhungungan melalu alat komunikasi dengan seseorang yang ternyata itu adalah Roman yang berada disampingnya dengan mengendari mobilnya.
“Ayolah, bung.Senjata, pembunuh dan polisi korup? Aku terlahir untuk itu” balas Roman
Brian dan Roman mengikuti Roberto dan Enrique kesebuah lokasi, ditempat itulah trailer Verone berada, beberpa mata-mata seduah stanby disekitar tempat itu.Roberto dan Enrique mengetuk pintu trailer itu dan mreka masuk setelah seorang pria membukakannya. 
Mereka menghancurkan dinding trailer yag ternyata tersimpan setumpauk uang yang kemudian mereka masukkan kedalam tas dan dilempar ke Brian serta Roman untuk diamankan kedalam mobil, 3 tas dalam 1 mobil.
“Semua unit... Bergerak ke trailer, sekarang!” perintah polisi yang kemarin diancam Verone mengambil keputusan, sesaat helicopter dan beberapa tim menuju kelokasi itu.
Bilkins tahu polisi sedang menuju ketempat itu, ia khawatir polisi local akan menangkap anak buahnya.
Brian dan Roman menyadari polisi sedang menuju kearah mereka, Roman mencoba menjalankan mobil tanpa pengemudi untuk menghalangi mobil polisi, lalu ia dan Brian berada dimobil terpisah dengan Roberto dan Enrique mengawasi masing-masing. Brian dengan Enrique dan Roman dengan Roberto.
Mereka melajukan mobil disepanjang jalan, dan harus menghindari kejaran polisi serta pengawasan dari helicopter diatas mereka.
“Kulihat mereka menujuSelatan di I-95. Kerahkan ESD setempat” laporan dari pengawaas yang ada di helicopter
Beberapa mobil polisi mengikuti merka dan mereka pun juga harus menghindar dari tembakan dari helicopter, sialnya, mobil Brian terkena tembakan yang sama seperti yang mengenai skylife nya diawal cerita, Brian mencoba melepaskannya dan meminta rekan disampingnya untuk menggantikan menggemudi, sialnya lagi Enrique tak bisa mengemudi. Brian memaksa meminta ia untuk pegang kemudinya sedangkan Brian tetap memngendalikan gas nya meskipun ia kerepotan mengambil alat yang kini menempel di sisi badan mobilnya. Dengan sekuat tenaga akhirnya alat itu lepas juga, dan mobil Brian kembali normal.
Di landasan, Markham mengintai dari semak semak, ia melihat mobil Markham telah datang.
“Uang dalam perjalanan.Tunggu.” balas Bilkins setelah mendapat laporan Markham
Brian dan Roman masih kesulitan dijalan, ia masih belum bisa lepas dari kejaran polisi
“Semuanya bersiaplah.Saatnya pertunjukan.”Brian menghubungi Roman untuk menyiapkan rencana mereka.Brian dan Roman sudah nampak terkepung, sulit sepertinya untuk kabur, namun mereka sukses masuk ke lokasi yang sudah disiapkan oleh tej.
“Ini unit 25-99.tersangka terkepung” seluruh mobil polisi bersiga didepan lokasi yang cukup luas itu, seperti sejenis garasi raksasa. 
Mereka menanti diluar, berharap incaran mereka keluar menyerahkan diri karena sudah terkepung, namun setelah pintu garasi terbuka semua, keluarlah beberapa mobil ranjer yang mendorong mobil polisi yang menghalangi, dibelanganya diikuti mobil-mobil yang banyak sekali hingga puluhan mungkin jumlahnya, sehingga membuat binggung pengintai dan polisi. Dengan cara itulah, Brian dan Roman mudah untuk meloloskan diri, Bilkins takjub melihat dari layar monitor. Ia tersenyum kecut melihat rencana Brian.
Polisi dibuat bingung oleh banyaknya mobil yang berlalu lalang.
“Kita lihat mereka ke Barat di pantai” perintah Bilkins pada pengmudi helicopter
Polsi dan Helicopter saling mengejar mobil ungu dan kuning milik Roman dan Brian, namun sayangnya setelah mreka terkepung, pengemudi mobil itu bukan Roman dan brian, melainkan Suki dan Tej.
Dijalan lain yang terlihat lebih tenang, Brian dan Roman mengemudikan mobil berbeda (yang mereka rampas saat balapan liar). Bilkins sama herannya karena tak tahu mereka ada dimana.
Roberti dan Enrique memuja rencana dan cara mengemudi Briand an roman yang keren dan hebat.
“Hei, Tej, Terima kasih banyak.Aku berutang padamu.” Kata Brian dr alat komunikasinya pada Tej yang sedang ditahan ditengah jalan bersama polisi
“Ya, Brian, kau memang berutang padaku.Pada kami.” Kata tej mengulangi karena Suki protes
“Kata Suki kau berutang pada kami.”
“Rome, kau di sana? Tampaknya kita masih punya 1 tipuan.” Ucap Brian senang karena sedikit renacanya berhasil
“Dengan senang hati.Ayo lakukan!” jawab Roman
Tim Markham hendak menyergap Verone dilandasan, awalnya Bilkins mencegah, namun Markham tetep nekat dan ternyata didalam van itu hanya ada supir Verone, taka da Monica maupun verone didalamnya.
Didalam mobilnya Roman mencoba untuk berbasa basi lagi
“Menikmati perjalanan? Ini mobil yang cepat kan? Klasik.Tempo dulu.Mobil ini serba bisa.Mau lihat?Coba lihat ini” kata Roman sambil membuka sabuk pengaman yang dipakai Roberto, lalu menekan tombol pelontar, hingga membuat Roberto terlempar keluar dari mobil masuk kelaut.
“Kursi pelontar! Berhasil!Aku suka tombol ini! Tn. O”Conner, pelontar berhasil!
Aku aman” teriak Roman pada Brian
“Temui aku di titik pertemuan.Cepat!” jawab Brian
Dimobil lain, Brian pun bersiap melakukan hal yang sama pada pria disebelhnya itu, namun ia urungkan saat si pria mengatakan lokasi yang harus mereka tuju
“Keluar ke Tarpon Point” perintah nya pada brian
“Tarpon Point?Tak ada landasan udara di sana” protes Brian
“Siapa sebut-sebut landasan udara?”
Roman masih penasaran karena Brian tidak segera memberikan kabar, lalu Brian mengurungkan niat untuk menekan tombol itu, rencana otomatis berubah, mau tak mau Brian harus mengikuti Enrique agar tahu dimana Verone berada.Brian kemudian memberitahukan kalau Roman juga harus ke Tarpon Point, bukan ke landasan.
Di landasan, Markham bingung begitu juga dengan Belkins karean target mereka taka da dilokasi incaran.
Brian sampai di Tarpon Point, disana Verone dan Monica sudah menunggu
“Di mana sisanya?” Tanya Verone
“Di mobil yang lain” jawab Brian dan kemudian mengatakan kalau mobil itu masih dalam perjalanan
“Jadi kau tak tahu soal para agen yang sergap jetku?” “Lucunya, aku hanya eritahu 1 orang tentang landasan itu” kata Verone yang kemudian mendekati Monica yang telah ia curigai
“Agen pabean sekarang cantik-cantik, bukan?” “bawa dia ke kapal” perintah Verone pada anak buahnya yang lain, menyuruh membawa Monica kekapalnya, awalnya Monica membelot, namun kemudian ia ditodong senapan oleh Verone. Brian terkejut melihat semua itu.Ia pun juga ditodong senjata Enrique
“Sembunyikan mobil dan singkirkan dia” perintah Veroen lalu ia bersama Monica menuju ke kapalnya.
“Kau tahu, aku menyukaimu. Tapi aku harus membunuhmu,itu pekerjaanku” ancam Enrique  sambil menodongkan pistol dikepala Brian, Brian mencoba untuk menekan tombol kursi pelontar, sayangnya tombol itu macet, untungnya roman datang dari arah belanag, menendang mobil Brian dan membuat Enrique lengah. 
Mereka berdua menghajar Enrique hingga pingsan kemudian berlari mencoba menyelamatkan Monica.Mereka ambil mobil lalu menuju ke tepi dermaga.
“Kau berhasil menipuku.Kau lengah. 11,5 bulan dan kau lengah 1 kali” kata Verne pada Monica, “Bawa dia ke bawah.” Perintah Verone
“Apa yang kau lakukan?” Tanya Roman pada Brian yang melajukan mobil dengan cepat
“Tak tahu. Tapi bila Carter lepas dari pabean, Fuentes mati”
“Kau tak akan lakukan apa yang kuduga akan kau lakukan, kan?”
“Akan kulakukan, Kau mendukungku?” kata Brian membenarkan dugaan Roman yang mana Brian akan melompatkan mobilnya mengejar kapal Verone yang sudah melaju hampir ditengah perairan.
“Akan kita lakukan ini!Berpegangan, Rome” teriak Brian
“Brian, kau memang gila!” komentar Roman saat mobil kitu seperti terbang melewati perariran dan mendarat tepat diatas kapal Verone
Verone terjatuh Karena ia tak sempat menghindar lebih jauh, saat hendak berdiri, tangan Roman seperti terkilir, dan Brian kesulitan untuk keluar juga. Verone hendak meraih seapan disebelahnya, namun Monica lebih dulu mengambilnya dan menodongkan pada Verone
“Sudah berakhir, Carter” “Ayo pergi dari sini.”
Setelah semua selesai, Helikopter dan tim polisi baru sampai dilokasi kejadian.
“Semuanya ada 3 tas?Tiga yang di kapal?” Tanya Markham pada Brian dan Roman
“Jadi kita selesai?Catatan kami bersih?” Tanya Roman
“Kalian tepati janji. Catatan kalian bersih” jawab Markham
“Jadi mungkin ada 6 tas. Sebut saja kita impas” kata Roman sambil menyerahkan uang yang masih tersimpan di bagasi mobilnya
Markham senang karena mendapatkan bukti baru, lalu menyuruh Dunn untuk mengambil uangnya.
Di depan mereka berada, Verone sedang dikawal beberapa polisi karena paramdedis sedang mengobati lukanya, Roman meledek Verone dan Brian mengingatkan Roman untuk hati-hati
“Asal tahu saja,setelah bebas ia akan bunuh kau” kata Brian
“Ia tak akan bebas.”
“Menurutmu ia akan bebas?” Tanya Roman meyakinkan mulai takut
“Ia pasti bebas.”
“Sungguh, menurutmu ia akan bebas?” Tanya Roman lagi ketakutan
Mereka berjalan mendekat ke monica dan Bilkins
“Kalian sudah boleh pergi, bebas dan bersih.Ada mobil sedan yang bisa dipakai. Cobalah untuk membawanya pulang dalam keadaan utuh” kata Bilkins
“Terima kasih, Bilkins.Kau baik.” Ucap Brian
“Terima kasih sudah membantu.Kini kau percaya padaku?” Tanya Monica pada Roman
“Kamu baik.Maaf.” Balas Roman
“Senang bekerja denganmu, O”Conner.” Ucap Monica
“Aku mungkin akan tetap di Miami,jauhkan kau dari kesulitan, bro. Kau tahu maksudku” kata Roman pada Brian, mereka lalu berjalan menjauh dari tempat itu
“Jadi kau akan tinggal di Miami, bro?” Tanya Brian
“Aku suka Miami.Miami hebat!”
“Buka bengkel bersama” ajak Brian penuh senyum
“Kita sekarang kaya, bung”
“Dan tidak kelaparan lagi?” tambah Romans ambil meperlihatkan beberapa bendel uang yang ia selipkan di ikat perutnya.
Mereka lalu tertawa bersama.

0 komentar:

Posting Komentar