“Mobil yang bagus” sapa seorang wanita yang duduk diatas jok mobil dengan atap terbuka, menyapa seorang pria yang tengah menghampiri mobilnya
“Pekerjaan apa?Mengantar pizza?” Tanya wanita itu lagi
“Yang penting bukan mobilnya, tapi pengendaranya.” Balas si pria pemilik mobil
“Hei?kau bicara dengan pacarku?” teriak seorang pria yg datang menghampiri si cewek, nampak pria itu memakai seragam tim olah raga nya
“Mobilku?Buick Neneku bisa mengalahkan...barang rongsokan itu.” Ejek si pria lagi
“Bagaimana dengan Viper Ayahmu?” balas pria satunya
Si pria angkuh dan sombong itu sepertinya tak terima dengan ucapan pria mobil rongsokan, saat si pria itu melajukan mobilnya dari arah belakang, si pria angkuh melemar kaca mobilnya hingga pecah dan mebuat pria itu menghentikan mobilnya dan timbullah keributan di area parker sekolah itu.
“Kenapa bukan mobil kalian saja yang bertarung?” tawar si wanita saat mereka hampir berduel
“Aku hanya balapan dengan hadiah mobil” jawab pria itu
“Mobil ini berharga 80 ribu dollar.Apa yang bisa kulakukan dengan barang rongsokan seperti itu?” balas si pria kaos olah raga.
“Bagaimana jika aku?Pemenangnya mendapatkan aku.” Tawar si wanita itu
Dan tak berapa lama, mereka pun benar-benar melakukan balapan, dimana lokasinnya di pilih disebuah perumahan yang masih di dalam proses pembangunan dan belum sepenuhnya jadi. Si pria berkaos tim olahraga yang diketahui bernama Clay itu duduk bersama dengan si cewek, sedangkan pria satunya sendirian di mobil “rongsokannya”, kemudian mereka pun saling beradu cepat. Awalnya si pria “rongsokan” agak eksulitan melawan Clay, ia tertinggal di belakang dan bahkan sering menabrak beberapa property bangunan, bahkan menabarkkan mobilnya ke salah satu banguanan yang belum jadi. Ia hampir bisa mengejar Clay namun Clay bersikap curang dengan menyenggol body samping mobil “rongsokan” itu hingga ia tak mampu mengendalikan diri dan mobilnya sampai terlempar dan terpental beberapa kali hingga body mobilnya hancur ebrantakan, sedangkan mobil Clay dan ceweknya menbrak pipa semen besar. Akhirnya mereka pun di bawa ke kantor polisi dengan muka babak belur.
“Bolehkah aku minta kopiannya?” sapa pria rongsokan tadi pada petugas polisi saat mereka tengah melihat video rekaman dari kamera cctv di komplek perumahan tempat ia balapan.
“Kau pikir ini lelucon hah?Kau lihat Ken dan Barbie di sana?Mereka akan keluar bisa dari sini bahkan tanpa peringatan. Ibu dan Ayah mereka terlalu berpengaruh.Tapi aku suka pengacau sepertimu.Kau tahu kenapa?Karena kau 100% dijamin dihukum.” Kata polisi itu padanya sambil menunjuk dua rekannya yang ada di luar
Pria itu lalu menyanyakan mobilnya dan si polisi menjawab kalau sudah dihancurkan.
Sesaat seteah pria itu marah pada polisi, seorang wanita yang ternyata ibu pria itu datang.
“Sean. Otakmu ada di mana, huh?” Tanya ibunya saat datang, lalu ia dipersilahkan duduk
“Panggil saja Nona.Apa boleh merokok disini?” kata si ibu yang sepertinya juga tidak terlihat dari kalangan orang terohormat.
“Ini pelanggaran hukum negara.dan kasus yang sangat kuat.Dia akan beruntung jika mereka tak mengadilinya sebagai orang dewasa. Anakmu punya 2 pelanggaran, berkendara ugal-ugalan... ...dan pengrusakan bangunan dengan sengaja. ...dan pengrusakan bangunan dengan sengaja.” Kata si polisi
“Ini kota ketiga kami dalam dua tahun ini. Pasti ada cara lain.” Kata si ibu
“Kemana kita akan pindah kali ini?” Tanya Sean setelah ibunya keluar dari raung polisi
“Kita tak akan pindah kemanapun.” Jawab si ibu, dan sesat terlihat Sean sudah duduk di salah satu kursi pesawat bersama penumpang lain yang tidak ia kenal dan sampailah pesawat yang membawa Sean itu di Tokyo, Jepang.
Sean menunggu seseorang menjemputnya di bandara, namun tidak kunjung datang, lalu ia pun naik taxi menuju alamat yang ia cari. Dan sampailah ia disebuah rumah Jepang, setelah ia membunyikan bel, seorang pria “bule” membukakan pintu itu.
“Sean. Ayah pikir kau akan kemari tanggal 7.” Ucap pria yang tak lain adalah Ayah Sean itu
“Hari ini tanggal 7.” Ajwab Sean, lalu sang Ayah sepertinya binggung dan menyuruh Sean menunngu sebantar diluar, ia lalu menutup lagi pintu rumahnya lalu tak berapa lama ia buka lagi dan keluarlah sang ayah ebrsama dengan seorang wanita muda yang lalu pergi dari rumah itu setelah berpamitan
“Masuklah.Beginilah tempatnya.Sean, ayah mau menjemputmu.Tapi ibumu bilang tanggal 7.Di Jepang sehari lebih cepat. Sekarang kau disini dan itu bagus. Bagaimana kabar ibumu?” ucap si Ayah sambil membereskan rumahnya yang sempit dan berantakan itu
“Dimana aku tidur?” Tanya Sean tak menjawab pertanyaan ayahnya
“Sean, kau tahu ibumu tak punya pilihan lain. Di sini atau penjara anak-anak.Maksudku, kau tak bisa terus berpindah, setiap kali kau dapat masalah.Kami berdua tak menginginkan ini. Tapi ayah janji pada ibumu akan menjagamu. Jadi ikuti peraturan yang disepakati ibu dan ayah. Ayah yakin kau akan baik-baik saja.”
Sean sepertinya kurang sepakat dengan kata peraturan yang dibuat ayah dan ibunya
“Yah, peraturan, sederhana saja.Kau pergi ke sekolah.Langsung pulang setelah sekolah. Ayah tak mau mendengar atau melihat, Kau berada dekat dengan mobil. Ini kamar tidurmu.Anggap rumah sendiri. Lampu mati jam 10 malam. “ jelas ayahnya pada Sean dan Sean tak bisa berkutik apapun dan masuk ke kamarnya yang sangat kecil, seperti hanya berukuran seperti lemarai pakaian, dan bahkan jendela kamarnya langsung bersebrangan dengan rumah tetangganya.
Keesokan harinya Sean sudah rapi dengans eragam sekolah barunya dan menyusuri jalanan di Jepang bersama dengan ratusan orang lainnya di kota itu. Sean pun sampai kesekolah terlambat akrena ia harus mencari sekolah itu sendiri hanya dengan mengandalkan peta yang ia bawa.
“Salah naik kereta.Aku murid baru di sini.” Kata Sean sambil menyerahkan selembar surat pad sang guru yang sedang mengajar dikelas itu. Sean tidak paham apa yang diucapkan si guru karena menggunkan bahasa jepang. Lalu Sean disuruh mengganti sepatunya dengan sepatu khas Jepang yang disebut uwabaki. Di kelas baru Sean itu, ada seorang murid wanita yang sepertinya menaruh perhatian pad Sean, nampaknya ia juga bukan warga asli Jepang.
“Makanan Jepang seperti tentara. Jangan tanya atau bicara. Namaku Twinkie.” Sapa seorang pria berkulit hitam pada Sean saat tengah berada di kantin, makan bersama siswa-siswa yang lain
“Kulihat kau belum punya laptop.Aku menjualnya disini, setengah harga.” Tawar si Twinkie pada Sean yang seketika ditolaknya Karen ia merasa tidak membutuhkan. Namun Twinkie terus merayu, bahkan kemudian menwarkan handpond karena Sean tetap tidak tertarik dengan laptopnya meskipun sudah ia diskon 60%. Tak menyerah sampai disitu, setelah handphone un ditolak Sean, ia berganti menawarkan sepatu, namun Sean lebih tertarik pada Stir Sparco yang ada di meja makannya. Namun sayangnya Twikie tidak menjualnya
“itu milikku. Aku dapatkan dari pedagang eceran.”
“Apa mobilmu?”Tanya Sean yang memang lebih tertarik sesuatu yang berkaitan dengan mobil.Lalu ia meminta Twinkie menunjukkan mobilnya
“Kupikir kau tak akan lama di sini. Baiklah.kata Twinkie, lalu mereka menuju ke tempat parker mobil yang keren ala Jepang. Nampak lah mobil warna hijau dengan gambar anjing di bagian depannya
“Keren “kan? Lihat mobil itu.” Ucap Twinkie
“Setidaknya biarkan aku nyetir.” Sahut Sean
Mereka kemudian menuju kesebuah basement, dimana telah berkumpul mobil-mobil dan para pemilknya serta beberpa wanita-wanita yang mengitarinya, seperti sebuah kumpulan para pembalap jalanan ala amerika serta tempat modifikasi mobil mobil keren.
Sesaat setelah turun dari mobil Twinkie, pandangan matanya teralih ke sebuah mobil yang baru datang dimana si pengemudinya tak lain adalah gadis yang ada di kelas pertamanya tadi pagi. Sean nampak tertarik lalu mendatangi si cewek tersebut
“Kau tak akan punya masalah itu dengan mesin V8.” Sapa Sean
“Dasar laki-laki.Hanya peduli pada siapa yang punya mesin paling besar.”
“Aku laki-laki.Ada dalam darahku.Kau balapan dengan mobil ini?”
“Aku hampir tak mengenalimu tanpa sendalmu di kelas.”
“Maksudmu “uwabaki”? Namamu Neela, kan?”beberapa meter dari tempat Sean dan Nella ngobrol, nampak seorang pria asia melihatnya dengan serius, disampingnya ada beberpa cewek juga yang sedang dipeluk oleh pria asia lainnya, dan pria ini tentunya taka sing lagi karena ia adalah Han, sahabat Dominic Tiretto.
“Siapa turis itu?” Tanya si pria
“Ada apa antara kau dengan gadis sekolah itu, D?Kau sudah terkenal. Teman-temanmu harus lebih baik.” sahut Han berbalik bertanya, namun D, justru berjalan menuju kea rah Sean dan Nella diikuiti Han dielakangnya, dan twinkie yang melihat pun ikut mendatangi Sean, seperti kwatir ia akan mendapat masalah dengan D atau pun Han.
D pun datang menghampiri nella lalu memeluknya dari belakang
“Maaf, aku tak bisa bahasa Jepang.”Sahut Sean saat D mengajaknya berbicara dengan bahasa Jepang.
“Mengerti hal itu? Gaijin?” ucap pria yang oleh Nella dipanggil dengan namaTakashi. Lalu Nella meminta Sean untuk segera pergi.
“Sebutan yang kau tujukan padaku, gaijin atau apapun, Apa artinya?” Tanya Sean
“Artinya, balikkan badan.Dan pergilah.” Kata Takashi
“Itu yang akan kami lakukan.Ayolah kita pergi.Dia seorang Yakuza.”Ajak Twinkie pada Sean dan mengajakknya menjauh dari masalah.
“Kau tahu, itu aneh.Kupikir ini negara merdeka.Dimana seorang gadis bisa bicara dengan siapapun yang dia mau.” Kata Sean balik kea rah Takashi lagi
“Kau tahu siapa aku, Nak? “ Tanya takashi
“Ya, kau seperti Justin Timberlake-nya orang Jepang, “kan?” jawab Sean tak gentar
Lalu Nella mencoba melindungi Sean agar tidak menimbulkan masalah dengan Takashi, begitu jga dengan Twinkie, ia sekali lagi mengingatkan Sean kalau yang ia hadapi alah yakuza, seorang mafia jepang (yang biasana terkenal kejam). Lalu Twinkie meminta maaf pada Takashi dengan memanggilnya DK
“Hei D, ayo kita pergi. Waktunya balapan.”Ajak Han pada Takashi.
“Semoga beruntung, Timberlake.” Ucap Sean lalu DK (sebuatn takashi karena ia dalah pimpinan gang di daerah itu) membalikkan tubuhnya dan menuju kearah Sean
“Kau beruntung karena, aku mau balapan.”
“Kalau begitu ayo balapan.” Sahut Sean
“Dengan apa?Dengan skateboardmu?Mudah menyombongkan diri jika kau tak punya mobil.“ ejek DK, lalu
“Apa?Aku ingin lihat kemampuan anak ini.” Kata Han sembari tak henti mengunyah keripiknya
Didalam Lif, Sean bertanya pad Twinkie perihal DK apakah ia bisa mengemudi? Dan Twinkie tersenyum geli mendengar pertanyaan itu
“Kau tahu apa julukan DK?Donkey Kong? Drift King(Raja Meluncur)” jelas twinkie
“Apa maksudnya meluncur?”
Lalu mereka menuju tempat lain dimana balapan itu dilakukan, masih di lokasi basement digedung yang sama. Sean nampak sedikit kagum dengan aksi balapan Drift yang sepertinya baru bagi dirinya.
“Masih butuh kamus untuk mengartikannya?” anya Twinkie pada Sean saat melihat aksi balap tim DK
“Kau tahu lukisan terkenal itu?Lukisan wanita yang selalu tersenyum? Benar, Monalisa. Mobil ini
“Aku butuh pelajaran 30 detik cara meluncur. “ kata Sean
“Ada banyak cara untuk kau bisa meluncur. Rem tangan itu yang paling mudah. Hal pertama yang kau lakukan..kau pakai rem tangannya. Setelah pakai rem tangannya...lalu tambah kecepatannya.Kau tahu.Jangan merusak Mona-nya” kata Twinkie lagi, dan kemudian aba-aba balapan pun di mulai.
Tidak seperti yang dibayangkan Sean, ia nampak sangat kesulitan menguasai mobil dan gaya membalap ala DK.
Sean benar-benar terlihat seperti pengedara amatir yang tak tahu harus berbuat apa, bukannya bisa mengejar DK, ia justru malah beberapa kali terlihat menabrak pagar pembatas .Han masih saja nampak tenang sambil mengunyah keripknya, meskipun mobilnya sudah nampak terlihat hancur diberbagai sisi.Sapai pada akhir balapan, Sean menabrakkan mobil Han dan menimbulkan kerusakan yang agak parah sedangkan DK lolos dengan sangat mudahnya.Semua orang mengerubungi mobil Han yang hancur ditangan Sean, sedangkan DK langsung mendekati Nella dan memeluknya.
“Jangan tinggalkan kota ini.” Pesan Han pada Sean
“Kau tahu jam berapa sekarang?” Tanya Ayah Sean saat Sean sampai dirumah
“Aku rasa sekitar jam 7. Ayah tahu Amerika lebih lambat beberapa jam. Sepertinya pestanya lebih meriah disini.” Jawab Sean tak mau disalahkan
“Kau balapan lagi, Sean?Kau pergi dari sini.Kau tak mengerti, ya?Kau tak ada tempat tujuan. Jika tak bisa hidup disini..kau akan dipenjara, mengerti. Ini bukan permainan. Ayah akan bilang sekali lagi. Jika ingin tinggal dirumah Ayah, patuhi peraturannya atau pergi. Mengerti?” kata Ayahnya menasehari
“Ya Ayah.”
Keesokan harinya Sean kembali berangkat ke sekolah barunya.Bebrapa murid lain nampak memperhatikan Sean dengan penuh curiga. Saat selesai sekolah, Han ternyata sudah menunggu Sean didepan sekolahnya dengan mengenderai mobil yang berbeda.
“Masuklah ke mobil.” Suruh nya
“Akan kukembalikan uangmu.” Jawab Sean
“Kenapa kau bicara seakan kau punya pilihan lain?” balas Han, lalu Han membawa Sean kesebuah tempat
“Ada pria di dalam dengan tato cakar.Dia berhutang padaku. Ambilkan uangku!” suruh Han pad Sean, lalu
“Ayo pergi.” Ajak Han setelah ia melempar kunci mobilya pada Sean
“Kau dalam bisnis mengambil dan mengantar barang sekarang. Aku mungkin akan menelponmu seminggu sekali atau setiap sejam. Aku tak peduli jika kau sakit.Aku tak peduli jika kau sakit. Jika kutelepon, kau datang.” Kata Han saat diperjalanan
“Hanya jika kau mengajarkanku cara meluncur.” Tawar Sean
“Ini bukan negosiasi.” Sahut Han
Han lalu membawa Sean ke sebuah tempat ding dong, namun didalamnya merupakan tempat berkumpulnya para mafia yakuza, diantaranya ada Takasi alias DK.
“Untuk apa dia di sini?”
“Dia mau membayar kerusakan mobilku.” Jawab Han
Salah satu teman DK yang bernama Moromoto kemudian menantang Sean untuk beradu balap lagi, seeprtinya DK pun tertarik dan menanyakan pada Han tentang kesiapannya jika harus kehilangan motornya lagi, Dan Han pun membalas tantangan itu dengan santai kalau ia pun akan merebut moboil DK. Lalu DK menyuruh Sean untuk pergi karena ia hendak membicarakan bisnis dengan Han.
“Kapan kirimannya datang, Han?” Tanya DK karena merasa ia belum mendapat barang yg ia inginkan
“Duduk saja dengan tenang dan biar kubereskan.” Ajwab Han
Sedangkan Sean diluar terlihat menuju je telepon umum, dan menghubungi ayahnya.
“Hei Ayah, ini aku. Aku harus tinggal di sekolah.Untuk kegiatan ekstrakurikuler.Aku akan terlambat pulang.” Ucapnya, kemudian muncullah Nella yang berjalan menuju kearahnya.
“Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Nella
“Aku mau mampir dan minta pacarmu mengajarkan cara meluncur.”
“Percayalah padaku, Kau tak akan mau jadi bagian dari dunia ini. Kau tak tahu apapun mengenaiku”
“Kenapa kau pikir aku tak tahu?Karena aku gaijin? 0rang asing?Biar aku tebak. Kau anak tentara
yang sering berpindah-pindah. Ibu dan Ayahmu tak pernah di rumah.Jadi kau berkeliaran dalam keadaan marah.dan kau menemukan keluargamu disini dengan pembalap-pembalap ini.” Terang Sean mengjelasakan analisanya, lalu Nella menjawab singkat dan pergi meninggalkannya, dan disaat yang sama Han pun keluar dari tempat itu
“Kenapa kau tak mencari gadis jepang yang cantik. Seperti orang kulit putih lain di sekitar sini?” komentar Han, lalu mereka meningalkan lokasi itu. Selama di perjalanan, Sean menanyakan tentang Han setelah bercakap-cakap dengan SK.
“Aku pikir dia Yakuza.” Kata Sean dan dibalas Han kalau Pamannya DK lah yang seorang Yakuza.
“Dia hanya berlagak menjadi gangster diruangan kecilnya. Tapi aku butuh dia. Dia membuat Paman Kamata
tidak menggangguku.”
“Apa maksudmu?” Tanya Sean penesaran
“Pamanya mendapat bagian, dari tiap bisnis orang dilingkungannya.Kita dalam lingkungannya.50 persen sudah cukup dari pada 100 persen tidak sama sekali.”
“Kau pernah balapan dengan DK?”
“Kenapa tidak?apa dia sangat hebat?”
“Jika aku harus balapan maka untuk sesuatu yang penting. Jika tidak penting, untuk apa dilakukan?” ungkap Han
“Kenapa kau membiarkanku balapan?” Tanya Sean lagi
“Karena kau “cryptonite-nya” DK. Dan kau hutang mobil padaku.”Kaat Han sambil tersenyum kecil, lalu Sean melajukan mobil Han lebih kenacang. Sayangnya Sean melihat mobil patrol polisi ditepi jaaln, Sean yakin ia pasti akan mendapat masalah lagi.
“Mobil polisi disini standar buatan pabrik. Jika kau melebihi kecepatan 180 km/jam,mereka tak akan bisa menangkapmu, jadi mereka tak akan mencobanya.” Jelas Han
“Kau tahu sesuatu? Aku mulai suka negara ini.” Kata Sean senang , dan semakin menarik kencang gas mobilnya.
Sampailah mereka disebuah tempat lagi, seperti sebuah night club.Dan Han mengajak Sean ke bagian ruangan yang lebih dlam, seeprti ruang khusus dimana banyak sekali para wanita berdansa disitu.Sean pun bertemu juga dengan Twinkie ditempat itu yang kemudian bercerita panjang lebar pada Sean.Dari arah agak jauh, Han memberi aba-aba pada Sean untuk mengikutinya lagi.Han mengajak Sean masuk kesebuah ruangan yang sepertinya ruang pribadi Han, dimana ada beberepa motor gede dan mobil mobil lain layaknya bengkel kecil milik Han.
“Evo merah itu mobilmu.” Ucapa Han yang berada diatas balkon menunjukkan pada Sean sebuah mobil merah dibelakangnya.Sean semakin bingung dengan maksud Han.
“Kau mewakili aku sekarang.Bagaimana menurutmu?apa kau piker kubiarkan kau naik Hyundai?” jawab Han.
Keesokan harinya… Disebuah pelataran besar, nampak Sean berlatih “ngedrift” menggunakan mobil Evo merah milik Han. Disaat Sean mengemudi, Han dan beberapa rekannya duduk santai sambil minum dan mengamati cara mengemudi Sean yang kacau dan berantakan. Setiap melakukan belokan, Sean selalu saja menabrakkan mobilnya ke semua papan penghalang.
“Han, darimana kau temukan pria ini?Ajarkan dia cara meluncur” teriak salah satu teman Han, dan Han hanya melihat dengan santai tanpa ekpresi apapun.
Di lain hari, ketika Sean hendak berangkat kesekolah, ia melihat ayahnya berada di garasi tak jauh dari rumahnya.
“Itu mobil Ayah?” Tanya Sean agak heran melihat aktifitas yang tengah dilakukan ayahnya
“Apa yang terjadi pada mobil ini?” Tanya Sean lagi
“Entahlah, Ayah menemukannya begini di basis militer.”
“Mobil ini punya potensi.”
“Mungkin, kita lihat saja nanti.” Kata sang ayah lalu menyuruh sean untuk segera berangkat sekolah.
Saat bell berbunyi, Sean yang baru saja keluar dari ruang kelasnya, tiba-tia dipanggil oleh dua temannya dan mengajaknya ke atap gedung sekolah, disana terliat Twinkie sedang dihajar oleh seorang siswa lainnya.
“Hei..Ini cuma salah paham.” Cegah Sean
“Menyingkir dariku atau kau berikutnya.”Kata pria itu, lalu nampak Nella pun ikut naik dan melihat keributan itu.
Sean kemudian memberikan sejenis mp3 player pada siswa itu, dan memintanya untuk tidak merusakknya lagi. Pria itu pun langsung pergi, namun Twinkie justru marah pada Sean karena dengan begitu, semua orang ingin minta ganti rugi, Kerumunan siswapun seketika membubarkan diri, tingal Sean dan Nella diatas atap.
“Tak mudah berbuat baik, kan?” kata Nella
“Mungkin kau bisa memberitahuku caranya suatu saat.Hei.Maaf soal kemarin malam.Bukan hakku mencampuri kehidupanmu”. Ucap Sean
“Tak apa-apa”
Malam harinya nampak twinkie bermain futsal dan terlibat keributan lagi, ia bahkan berteriak kea rah Hand an Sean yang berada di balkon atas, namun mereka tidak menggubrisnya.
“Bagaimana kau bisa berakhir di sini.?” Tanya Sean pda Han
“Kau tahu film koboi kuno.Dimana Koboi menyusup ke perbatasan?Inilah Mexico bagiku.” Kata Han
“Kenapa kau ijinkan aku balapan dengan mobilmu?Kau tahu aku akan merusaknya. Karena itu mempertaruhkan
uang banyak.” Tanya Sean lagi
“Aku punya banyak uang.Kepercayaan dan karakter tepat yang aku inginkan.Kau memilih orang disekitarmu.Biar kau bisa mengenal siapa dirimu.dan satu mobil sebagai ganti untuk mengetahui,Siapa pria yang tepat. Itu harga yang rela aku bayar. “ terang Han
“Lihat orang-orang di bawah sana.Mereka mengikuti aturan. Untuk apa?Mereka membiarkan ketakutan menghantui mereka.Hidup itu sederhana. Kau membuat sebuah pilihan dan jangan melihat ke belakang.” Jelas Han lagi menambahkan
“Jika kau tak balapan untuk menang, Lalu untuk apa?”
“Kau sungguh ingin tahu?Baik, ayo pergi.”ajak Han, lalu membawa Sean eksebuah jalanan sepi dan menunjukkannya cara melakkan drift yang benar.
“Tidak ada “belajar tanpa praktek”dalam meluncur.Belajar dengan melakukan sendiri.Drifter pertama menciptakan “meluncur”... di pegunungan ini dengan merasakannya. Jadi rasakanlah.” Jelas Han dilain hari sat memberi pelajaran drift pada Sean secara private. Dilain waktu Sean ikut Twinkie kesebuah pst keramaian sambil membawa tas rangsel besar, seeprtinya Twinkie hendak menjual lagi barang-branganya, dan Sean pun masih terus rutin melatih skilnya didampingi Han disebuah jalan pegunungan. Selain mulai ahli menyetir, Sean pun ahli menjual barang seperti halnya Twinkie.
“Perhatikan, jangan terlalu cepat, sekarang. Jalan, jalan, jalan! Jangan lepas kendali!” kata Han
Pada suatu malam saat Ayah Sean pulang, ia tak menemukan Sean dikamarnya, sedangkan di tempat Han, Sean nampak datang sambil membawa tasnya, Han melihat kedatangan Sean lalu menyuruh Twinkie untuk menyiapkan kamar untuk Sean. Dilain waktu, Sean pun masih terus berlatih dan melakukan uji balap juga dengan Han.
Sean sudah nampak gesit.Ia pun sempat menunjukkan aksi balapnya melawan teman DK dan Sean pun berhasil menang. Hal tersebut menyebabkan DK pun kalah taruhan dengan Han.Sean keluar dari mobilnya dan disambut sorak gembira rekan-rekannya termasuk Twinkie, dari kejauhan Nella pun melemparkan senyum.
Kembali ke sekolah, terlihat seorang guru mengajar diruang kelas Sean dan Nella, namun justru nampak Sean mengirimkan pesan singkat melalalui laptop pada Nela
“Kenapa aku tak pernah melihatmu meluncur?” tulis Sean
“Karena kau tak pernah tanya!” balas Nella.
Mereka lalu keluar makan bersama
“Rasanya lumayan.Aku bahkan tak perlu menambah saus.Aku bukan benar-benar “gaijin”.”ungkap Sean senang
“Aku benci kata itu.Mereka memakainya untuk mengejekku ketika kecil.”jawab Nella
“Kupikir kau dilahirkan di sini.”
“Orang luar” bisa berarti banyak hal.Ibuku meninggal ketika aku 10 tahun.Dia datang kemari dari Australia.Ketika dia tamat SMU. Dan hanya itu yang aku ketahui tentang dia. Dia bekerja menjadi pelayan Bar. Nenek DK yang merawatku.” Ungkap Nella menceritakan jatidirinya
“Orang tuaku bercerai ketika aku berumur 3 tahun.Aku dan Ibu sering berpindah-pindah.Seringkali karena aku.Semuanya karena aku.Membuatku menjadi orang luar.Bahkan tanpa memikirkan hal itu.Tapi sekarang aku sadar, Orang luar atau dalam tak penting. Yang penting tahu apa yang kau inginkan, dan meraihnya.” Kata Sean lagi
Kemudian Sean dan Nella serta beberpa pengemudi lain melakukan aksi drift dilintasan pegununagn yang elok, terlihat Nella memegang kemudi setir dimana Sean duduk disampingnya
“Kami sering kemari ketika kecil.Bahkan sebelum kami bisa mengemudi.Kami bolos sekolah, menyelinap pergi.Datang kemari dan melihat anak yang lebih besar meluncur.Waktu itu keadaannya berbeda. Ketika aku dapat izin mengemudi
aku hidup di lingkungan ini. Anak-anak mengendarai mobil apa saja yang mereka miliki. Kami bersenang-senang. Tak ada yang mengganggu kami.” Cerita Nella lagi
“Hari ketika aku dapat SIM.Itu pertama kali dapat tilang.Hari berikutnya aku memenangkan balapan pertamaku.Kukalahkan seorang anak kaya dengan jarak 3 mobil.Harus kuakui rasanya menyenangkan.Harus kuakui rasanya menyenangkan.” Balas Sean
“Seperti merasa yang lainnya hilang.” Sahut Nella
“Tak ada masa lalu dan masa depan.” Balas Sean
Keeseokan harinya, Sean nampak berlatih lagi ditepi laut bersama Han dan rekan-rekannya
“Hei Twink aku butuh ban lagi.” Pinta Sean selepas keluar dari mobilnya
“Apa?ban lagi? Tidak, ini ban ketigamu hari ini. Ban ini tidak murah.” Protes Twinkie
Lalu rombongan DK datang, ia keluar dari mobil dan tidak menggubris sapaan Han. DK berjalan lurus menghampiri Sean lalu tiba-tiba menghajar Sean tanpa Sean bisa melawannya.
“Jauhi dia, atau satu-satunya yang kau kendarai yaitu kursi roda.” Ancam DK pada Sean, lalu ia berjalan dan menyuruh Han mencari supir baru saja.
“Apa yang kau harapkan? Kau tidak hanya bermain api. Kau bahkan membasahi korek apinya dengan bensin.” Tanya Han pada Sean.Dan hal ini pasti berkaitan dengan kedekatan Sean dan Nella.
Saat berangkat kesekolah, Sean datang dengan muka babak belur bekas dihajar DK, dan Nella melihat Sean langsung datang menuju ke markas Dk dan meminta untuk putus.
“Semua ini karena seorang “gaijin”?” kata DK
“Aku seorang “gaijin”.Kau telah berubah DK. “
“Kau bilang aku berubah, Tapi kita tak begitu berbeda, kau dan aku.Kita berdua produk dari kebobrokan.
“Kau pikir orang mau melihatmu, Jika bukan karena pamanmu?” balas Nella
“Kita sama, Neela. Bedanya, aku tahu siapa diriku dan dimana tempatku.Apa kau tahu siapa dirimu? Kau tahu dimana seharusnya kau berada?” ancam DK
Di tempat Han, nampak Sean dan beberapa orang lainnya sedang membenahi mobil.Dan Nella pun datang menghampiri Sean dengan air mata sedikit membasahi pipinya.Sean pun mengajak Nella untuk masuk
Ditempat DK, sang paman datang menghanpirinya.
“Paman Kamata, aku baru saja mau mengunjungi paman.” Sapa DK apda pamannya
“Ini keuntungan minggu lalu.”Balas Dk sambil memberikan sebuah amplop pada pamannya, namun pamannya tidak terlalu peduli.
“Sejujurnya...Paman melihat catatan keuanganmu...dan aku tak mengerti setengah dari yang Paman baca.”
“Kelihatannya lebih rumit dari yang sebenarnya. “
“Lalu kenapa Paman bisa menyimpulkan... Kalau partner-mu telah mencuri dari kita?”
“Seandainya itu benar...Tak mungkin jumlahnya banyak, Paman.Aku pasti tahu.”
“Ada pepatah kuno bilang: Hanya karena kurang satu paku...Tapal kuda terlepas.Karena kurang satu tapal kuda, kudanya berkurang satu. Karena kurang satu kuda untuk ditunggangi...Pesannya tak dapat disampaikan. Karena satu pesan yang tak terkirim...Menjadi kalah perang.Paman merindukan ayahmu.“ kata sang paman, kemudian terlihat DK yang sangar dan kejam, menangis didepan pamannya, entah karea kecewa dikhianati temannya atau karena takut dengan sang paman.
Ditempat lain, di markas Han. Nampak Sean sedang menghibur Nella.Tiba-tiba rombongan mobil yang mana salahsatunya adalah Dk datang dengan openuh emosi
“Aku menjaminmu!Mempertaruhkan reputasiku untukmu!Kita adalah partner!Kau pikir bisa merahasiakan
usaha sampinganmu dariku?” teriak DK pada Han sambil memukulinya
“Ayolah, kita bukan anak pramuka lagi.Ini pekerjaan kita.” Balas Han.Lalu Nella turun dan mencoba mengingatkan Dk, namun DK justru mengeluarkan senjata dan menodongkan pistol tepat di muka Han.
“Kau membutuhkanku.Kau pasti masih memalak kedai teh demisedikit uang jika bukan karena aku.” Kata Han,
dan kala itu twinkie mencoba mencari cara untuk menyelamatkan masalh itu, ia berlari ke ruang lain dan mencoba menutup rolling door sehingga mengalihkan perhatian DK. Han berhasil menjatuhkan senjata Dk dan Sean pun ikut membantu manghhajar anak buah DK lainnya. Lalu Han mengajak rekan-rekannya untuk kabur dari tempat itu, masing-masing masuk ke dalam mobil dan menuju ke jalanan.Sean bersama Nella berada di satu mobil.Akhirnya mereka saling kejar-kejaran di jalan raya.Mobil Sean nyaris terkejar dan beberapa kali mendapat tekanan dari anak buah Dk, namun karena ia terlalu asyik menekan mobil Sean, ia justru tak tahu ada mobil lain didepannya, da ia pun menghantam mobil didepannya. Sean pun lolos dan terus melajukan mobilnya mengejar Han. Namun ia kembali dihalangi oleh DK, beberapa kal Dk menekan mobil Sean.
Sean agak kesulitan mengendalikan dan tak mampu melawan DK, dari spion depan mobil Han, Han yang ada didepan mereka melihat kalau Sean terus tertekan oleh mobil DK. Han lalu berinisiatif memundurkan mobilnya hingga mengenai bagian depan mobil DK. Sehingga akhirnya mobil Han bisa menghalangi Dk untuk terus menekan mobil Sean.
Sean kini berada di posisi terdepan, diikuti Han dan dibelakangnya Dk yang terus berusaha mendhului Han.Sampai kemudian Nella memperingatkan Sean kalau didepannya terlihat puluhan orang pejalan kaki yang tengah memadati jalan raya, Sean berusaha menurunkan kecepatannya.Dan melakukan Drif untuk menghindari melukai pejalan kaki.
Dibelakangnya mobil Han dan Dk terus mengejar.Setelah lepas dari tempat keramaian para penyebrang jalan, DK berhasil membalik kan mobilnya berhadapan dengan mobil Han dan melemparkan tembakan kearah Han, namun masih meleset. Sedangkan setelah belok dari tikungan, mobil Sean tersenggol mobil lain yang tengah melaju dan ia terkunci di tepi jalan diantara mobil-mobil lain.
DK masih terus berusaha menembaki Han, dan Han berusaha untuk melepaskan mobilnya dari desakan mobil Dk, Dan akhirnya Han oun berhasil lepas, ia melaju kencang kearah lain tanpa melihat sekitar dan sayangnya mobil Han tepat melaju bersamaan dengan mobil lain yang melintas, Han tak bisa lagi menghindar, dan mobilnya bertabrakan dengan mobil tersebut. Mobil Han terseret dan terbalik beberapa meter dari lokasi tabrakan. Sean melihat dari kejauan dan tak percaya dengan apa yang menimpa Han.
Nampak Han masih hidup didalam mobilnya, namun ia kesulitan untuk keluar,sedangkan bahan bakar mobilnya mulai bertumpahan. Sean berlari menghampiri mobil Han berniat menyelamatkannya, sayangnya belum sampai Sean di mobil Han, mobil itu telah meledak dan tentunya meledakkan Han juga yang masih ada didalamnya.DK yang melihat kejadian itu kemudian pergi.Sean sendiri tak bisa berbuat apapun, Nella lalu menariknya dan membawanya pergi juga.
Nella dan Sean terlihat berada di dalam kereta menuju kerumah Sean.Sean masih nampak shock dengan musibah yang menimpa Han.Sesampai di rumah, belum juga masuk, DK sudah datang.Sean yang emosi langsung menghampiri DK dan menghajarnya, Nella berusaha untuk melerai Sean.Lalu DK menodongkan pistol kea rah Sean
“Aku tak akan melakukannya jika jadi kau.” Ancam ayah Sean dibelakang Han sambil menodongkan pistol juga.
“Aku akan ikut denganmu” ucap Nella. Lalu ia masuk kemobil DK
“Sampai ketemu lagisaat ayahmu tak di sini.” Kata DK
“Aku akan memulangkanmu malam ini.” Ucap ayah Sean dan tentunya diprotes Sean
“Sean, jangan membantahku.”
“Ini semua karena ulahku.Aku tak bisa melarikan diri.”
“Sean, aku ayahmu.Aku bertanggung jawab atas keselamatanmu.
“Dan aku bertanggung jawab atas”
kekacauan yang aku lakukan.Aku harus melakukan ini.Bisakah kau mengerti hal itu?”
“Setidaknya kau tidak mengulangi kesalahan Ayah.” Ucap sang ayah, lalu Sean pun meninggalkan ayahnya.
“Kau baik-baik saja bung?Kita tinggalkan kota ini.Aku kenal beberapa orang.” Saran Twinkie yang datang menemui Sean disebuah tempat sepi seorang diri
“Aku tak bisa melakukannya Twink.”
“DK ingin membunuhmu.Dan masalah yang kau timbulkandengan Kamata?Kau tak bisa tinggal di sini.Sebaiknya aku bicara dengan Kamata.” Kata Twinkie
“DK patuh padanya.Aku akan mengakhiri ini.Aku akan bicara dengannya.”kata Sean
“Apa?kau gila?Han sudah mati.Selain itu kau tak bisa datangbegitu saja ke tempat Kamata.”
“Hanya itu pilihanku.”
“Ada sesuatu yang kurasa Han ingin kau miliki.” Kata Twinkie sambil menunjukkans ebuah tas yang disembunyikan dibalik lampu mobilnya
“Kau akan membutuhkannyajika kau berhasil...keluar dari tempat Kamata hidup-hidup.”kata twink lagi
“Tidakkah kau butuh ini?”
“Tidak apa,aku bisa mencarinya lagi.”
Sean pun berjalan menyusuri lorong kota, menuju markas Kamata.
“Aku ingin bertemu Tuan Kamata.” Kata Sean kepada para penjaga didepan tempat Kamata sambil menyerahkan tas yang diberikan oleh Twinki tadi.
Sean pun akhirnya diizinkan massuk, ternyata didalan sudah ada DK dan Nella juga. Nella memperingatkan Sean utnuk pergi dari tempat ini
“Kau datang ke tempat yang salah.” Sambut DK
“Aku datang bukan untuk menemuimu.” Jawab Sean
“Takashi.Siapa temanmu itu?” Tanya Kamata
“Bukan siapa2.Aku bisa menangani ini.” Jawab Dk seeprti begitu takut pada pamannya
“Tuan Kamata, aku punya sesuatuyang seharusnya jadi milikmu.” Sahut Sean
“Kau pikir...Kau bisa datang kemari, dengan memberiuang tunai dan pergi begitu saja?” Tanya kamata saat melihat isi tas yang dibawa Sean tadi
“Aku tahu aku hanya mengembalikanapa yang menjadi milikmu, Pak.Ke tempat asalnya.Tapi bukan hanya karena itu aku kemari.Aku datang kemari untuk minta maaf.Aku tahu keponakanmu dan akutelah mempermalukan diri kami sendiri.”
“Jangan dengarkan “gaijin” ini.” Teriak DK namun tak di perhatikan sang Paman
“Setelah semua kelakuanmu,kau berani memerintah Paman?” kata Kamata pada DK
“Tuan, aku datang untukmenawarkan jalan damai.
“Sebuah balapan.DK dan aku hanya mendatangkanmasalah bagimu.dan bagi kami sendiri.Aku mohon kau mengijinkan kamiuntuk menyelesaikannya dengan tuntas.Sekali dan untuk selamanya.Kami balapan.dan yang kalah meninggalkan kotaini selamanya.” Tawar Sean
“Aku sudah pernah mengalahkan dia.” Ucap DK
“Bagus.Kalau begitu ini mudah bagimu.” Kata Kamata dan nampaknya ia setuju dengan tawaran Sean.
Ditempat yang sebelumnya menjadi markas Han, terlihat ada police line didepan pintu masuk. Twinkie dan akwan-kawan tetap menerobos masuk dan melihat isi didalmnya.Sayang semua mobil telah disita oleh kepolisian.Namu mereka masih menumukan mobil Han yang pertama dipakai Sean dan masih dlam kondisi “babak belur”, merekapun pnuya ide untuk melakukan sesuatu pada mobil tu. Dan Akhirnya mereka membwa mobil itu ke garasi mobil ayah Sean , dan memasangkan mesin mesin di mobil Han kedalam body mobil milik ayah Sean. Sean dan tim pun kembali memodif dan emreka ulang mobil itu hingga layak dipakai untuk balapan.
“Kita hampir selesai, Twink. Tinggal beberapa perbaikan”kata Sean
“Bukan mobil yang aku khawatirkan.DK memilih jalan ini karena ada alasannya.Ini gunungnya.Hanya dia yang berhasil sampai ke bawah.” Ucap twink sedikit khwatir
Dan akhirnya jadilah mobil baru tapi lama, atau mobil lama tapi isi baru.. (hahaa, capekk dech)
Dari tempat atas Sean melihat lintasan jalan yang hendak dipakai untuk balapan, di lokasi lain, beberpa orang sudah berkumpul seeprtinya siap untuk melihat balapan yang akan dilakukan DK dan Sean. Kamata pun nampak datang bersama Nella. Beberapa orang berjaga disetiap titik, siap melihat aksi balapan itu dengan kamera hp masing masing, dan balapan yang dilakukan di malam hari itu pun DIMULAI !!
Dk berhasil mengambil start dengan baik sehingga ia bisa melaju lebih dahulu dari Sean, namun Sean terus berusaha untuk mengejar DK. Saat berada ditikungan kesekian, DK kesulitan untuk belok, mobilnya sedikit mengenai mobil penonton yang parker ditepi tikungan,karena kesalahan itu, Sean berhasil mendahului DK dan berada di depan DK sekarang. DK tak mau kalah begitu saja, ia terus mengejar Sean, dan saat mobilnya mulai mendekat, ia mencoba menekan mobil Sean dengan mobilnya hingga timbul beberpa percikan api karena gesekan antar body.
Karena dengan sedikit kecurangannya itu, DK kembali bisa berada di posisi depan. Sean terus mengekor dan berusaha mencari celah.DK nampak sudah mulai senang melihat Sean tidak bisa mendahuluinya.Namun Sean berhasil menyalip DK lagi setelah mengambil sis kiri dan agak emlebar mendahului DK. Tweinkie dan teman-teman Sean yang melihat dari layar HP mereka, ikut senang setelah Sean berhasil mendahului DK.Begitu juga Nella, namun ia tidak bisa menunjukkan ekpresi yang berlebihan.
Lagi-lagi DK berbuat agak curang dengan menekan body samping dan menyenggol mobil Sean.Sedngkan Sean nyaris saja jatuh keluar lintasan, padahal disebelahnya adalah tebing yang curam.Sekali dua kali Dk melakukannya samba akhirnya posisi mobil Sean tegak lurus didepan mobil Dk. Dalam kondisi demikian DK dengan mudah mendorong mobil Sean, namun Sean berhasil membalikkan mobilnya dan melanjutkan balapn kembali.Kini giliran Sean yang terus menyenggol dan menekan mobil DK dari samping.Balapan semakin seru karena masing-masing saling senggol.Sampai disurtu tikungan,
DK berusaha untuk kembali menekan Sean, namun Sean bisa menghindar dan DK yang kesulitan mengendalikan kecepatannya mobilnya justru terlempar keliar lintasan dan jatuh berguling ke jalan dibawahnya sedangkan Sean harus melalui jalan itu pula, untungnya sebelum mobil DK jatuh di atas jalan, Sean berhasil menghalanginya sehingga Sean terhindar dari kecelakaan. Sean pun sampai difinish dengan selamat, rekan-rekannya langusng berhamburan berlari mendekatinya.
Dan untuk DK, ia harus merangkak keluar dari mobilnya yang terjungkir balik, anak buahnya berusaha untuk membantunya, namun DK sudah terlanjur kesal. Nella pun akhirnya ikut menghampiri Sean.
“Kau bisa pergi dengan bebas” kata Kamata pada Sean.
Adegan pun beralih ketempat awal dimana Sean bertemu pertama kali dengan DK dan dipermalukan ditempat itu.Nampak twinkie dan rekan-rekannya tengah berbagi uang, dan mereka merasakan kebebasan.
“Hey, yo, Sean!yo, Sean!Hey, dengar.” Teriak Twinkie mengahampiri Sean yang tengah ngobrol dengan beberapa wanita serta Nella
“Ada orang di sana yang ingin balapan dengan DK baru.” Kata Twinkie memberitahu pada Sean (sepertinya setelah Takashi kalah, kini sebutan DK berpindah ke Sean).
“Kabarnya dia sudah mengalahkansemua orang di Asia.” Terang Twinkie
“Tidak malam ini, Twinkie.” Mencoba menolak
“Katanya dia kenal Han.Katanya Han adalah keluarganya.” Ucap Twinkie yang membuat Sean pun menjadi tertarik
“Baiklah.Ayo kita balapan.” Kata Sean setelah berfikir cukup lama.
Sean pun datang dengan mobilnya menuju kesusut lain ditempat itu, dan menemukan mobil klasik milik orang yang mengajaknya balapan. Dan nampak pria besar berkepala plontos yang duduk di depan kursi kemudi, pria itu pun kemudian tersenyum manis pada Sean.
“Mobil yang bagus.” Sapa Sean pada pria yang masih asing baginya itu.
“Kumenangkan dari temanku Hanbeberapa tahun yang lalu.” Ajwab pria itu
“Aku tak tahu Han suka Otot Amerika.”
“Dia suka saat masih bersamaku.“
“Kau tahu ini bukan balapan 10 detik.” Kata Sean mulai mencoba mengakrabkan diri
“Aku punya banyak waktu.Kau siap, Nak?” tantang pria plontos yang tak lain adalah Dominic Toretto.
“Ayo, Sean! ayo!” teriak seluruh penonton yang ada disana
“Siap!”
“Siaga!”
“Jalan!” teriak Nella memberi aba-aba
Dan siapakah yang memenangkan balapan kali ini??Pertanyaan ini mungkin baru akan terjawab setelah kemunculan sequel ke 7.
0 komentar:
Posting Komentar