Setelah kejadian itu, banyak televisi yang meliput berita tersebut
“Kami masih terus mengabarkan.Setelah pelarian paling berani ini. Ada 26 tahanan berbahaya yang sedang dipindahkan...,” ungkap salah satu reporter pria
“Pelarian paling berani di siang hari,dimana semua tahanan masih lengkap, kecuali satu orang,Dominic Toretto.” Kata seorang reporter wanita dari stasiun tv lainnya
“Polisi baru mengeluarkan identitas seorang pria yang diyakini telah mengatur pelariannya, dan sungguh mengejutkan,tak ada korban fatal dalam peristiwa ini. Dia mantan agen pemerintah,Brian O”Conner.” Info dari pembawa berita lain
“Tiga buronan masih terus diburu malam ini. Lembaga-lembaga lokal telah bergabung
dalam usaha pencarian Dominic Toretto, beserta kaki tangannya,Brian O”Conner dan Mia Toretto.” Sumber berita lain menyebutkan sekaligus memasang foto foto Brian, Mia dan Dominic pada layar siaran mereka
“Namun meskipun semua pihak mencarinya, keberadaan Toretto dan O”Conner masih belum diketahui.”Info lagi dari stasiun televisi yang berbeda.
“Hei, hei.Tenang, kawan.Wanita itu temanku.” Teriak seorang pria yang ternyata ia adalah Vince, sahabat lama Dom dan sudah seperti keluarga.
Mia dan Vince pun saling melepas kerinduan, namun sejak pertemuan pertama Vince dan Brian, mereka tidak pernah akur, hanya sekedar kenal saja.
“Ayo.” Ajak Vince menuju kerumahnya
“Dom belum pulang?” Tanya Brian dan mendapat jawaban belum oleh Vince
“Kapan terakhir kali kau dengar kabarnya?” Tanya Mia
“Beberapa minggu yang lalu.Dia ada di Ekuador” jawab Vince
“Bagaimana rasanya?” Tanya Vince
“Apa itu?” jawab Brian
“Menjadi buronan?” kata Vince lagi namun hanya dibalas senyum kecil oleh Brian dan Mia lalu Brian meyakinkan Mia kalau Dom pasti akan datang.
“Mengapa Rio, Vince?” Tanya Brian saat minum bersama dengan Vince
“Maksudmu setelah kau mengacaukan segalanya di LA?Kami sudah sampai ke Amerika Selatan, tahu?Kami terus menerobos rintangan.Akan terus berlanjut jika bukan karena Rosa.” Cerita Vince
Di kamar mandi, Mia nampak mual dan sedikit mutah mutah.
“Dia sudah tahu? Tanya Rossa pada Mia (yang dia maksud Brian)dan Mia membalas dengan menggeleng kecil, lalu ia berjalan menghampiri Brian dan Vince yang tengah ngobrol.
“Dengarkan.Ada satu pekerjaan.Aku beraharap Dom ada di sini. Namun pekerjaan ini cukup bersih,kita bisa melakukannya tanpa Dom. Bayarannya besar.
Beberapa mobil mahal, target yang mudah. Aku tahu, butuh satu tim untuk mengerjakannya. Yang kita butuhkan hanya beberapa orang lagi” Ceria Vince
“Entahlah.” Komentar Brian
“Kau bisa lihat bagaimana mobil itu disusun, kita bisa cepat membongkarnya
dan menghasilkan uang banyak. Uang yang mudah.Dari yang kulihat, kalian berdua sepertinya membutuhkan uang itu.”Tawar Vince pada Brian dan Mia, lalu Brain dan Mia saling pandang.
Di hari yang masih agak gelap, Vince keluar menenteng tas nya hendak bersiap akan pergi, saat ia melangkahkan kakinya lagi, ia mendengar ada deru suara mobil berjalan dibelakang Vince, Vince pun melihat mobil klasik itu lalu tersenyum kecil.
“Kau baca apa?”Tanya Brian tertarik melihat Mia serius membaca majalah
“Bimbingan perjalanan.” Jawab Mia
“Tokyo, Moskow, Goa” kata Brian mengulang kota kota yang tadi sempat dibaca Mia
“Kau tahu kenapa tempat ini memiliki kesamaan?Tidak berlaku ekstradisi.” Jawab Mia, mereka lalu tersenyum bersama.
Setelah itu, seorang petugas karcis masuk ke gerbong mereka, Mia bersiap untuk melakukan aksinya, ia bangkit dari tempat duduk diikuti Brian. Merka berjalan menuju kea rah petugas karcis. Saat itu Brian sempat melihat ada beberapa petugas dengan lencana FBI duduk disalah satu kursi kereta api. Mia dengan sengaja menabrak petugas karcis dan Brian mengambil kartu id yang ada disaku celakan belakang si petugas karcis. Brian dan Mia menggunakan kartu tersebut untuk menyelinap ke gerbong lain. Di luar kereta api, nampak sebuah mobil truk tanpa badan melaju dengan kenjang di padang pasir mendekat kea rah kereta api yang berjalan. Truk itu membawa 4 orang yang naik di bagian belakang.
“Kami sudah menemukannya.Gerbong kedua paling belakang.” Lapor Brian melalui ponselnya pada tim yang lain sesaat setelah ia berhasil masuk ke dalam gerbong yang mereka incar. Brian lalu mengabil kunci mobil mobil tersebut.
“Apa itu?” Tanya Mia saat melihat ada label di tiap kuncinya
“Kartu DEA. Semua mobil ini sudah disita.” Jawab Brian
Truk diluar tadi sudah mulai mendekat kea rah kereta, dan berjalan beriringan disamping gerbong yang tadi telah disebutkan Brian.Mereka memasang penghubung antara truk dengan gerbong, lalu membuka pintu gerbong dengan mesin las. Brian dan Mia menunggu di dalam gerbong dengan sedikit was was. Setelah dinidng gerbong terbuka, masuklah seorang pria besar yang tak lain adalah Dom.
“Tuhan, aku senang kau tak apa-apa.” Ucap Mia lalu memeluk sang kakak.
“Sudah kubilang jangan gegabah.” Kata Dom pada Brian
“Aku kehabisan uang.Aku harus bekerja” balas Brian
“Sudah cukup bicaranya.Waktu kita cuma dua menit.Aku ambil GT40.” Ucap salah satu tim Vince, lalu Vince mengambil salah satu mobil dan sukses membawa mobil itu keluar dari gerbong. Teman Vince tadi hendak mengambil mobil incarannya, namun dihalangi Dom, dan membiarkan mobil tanpa atap itu di bawa oleh Mia.
“Mobil ini lebih cocok buatku.”Jaqwab Mia sambil masuk ke dalam kemudi mobil.
“Tak apa-apa.Kita menuju tempat yang sama. Kita ambil mobil itu di sana.” Kata pria itu lagi pad rekannya.
“Kita dirampok! Apapun yang terjadi,jangan hentikan keretanya!”
“Pekerjaan yang buruk.” Jawab Brian, dan ditepi suangi sudah ada mobil dan sekelompok orang yang menghadang mereka dan menodong mereka dengan senapan.
“Kalian banyak membuat masalah hari ini. Tiga anggotaku tewas. Tiga agen DEA membawa mayat mereka.Tentu saja ini bisnis.Terkadang tidak sesuai rencana.Yang kupikirkan adalah mobil itu. Katakan dimana, kalian akan kulepaskan” kata pria itu yang sepertinya adalah seorang Bos
“Aku tak tahu bagaimana kalian berbisnis di tempat lain, tapi di Rio sini..., aku ingin semua anggota tahu hal apa yang mereka hadapi. Lucu sekali.
“ lanjutnya
“Karena kami juga berpikir demikian.“ sahut Dom
Setelah pria bos itu pergi, Brian dan Dom menghajar 2 penjaga mereka, meskipun tangan Dom dan Brian masih terikat rantai dan dalam posisi tergantung.
Buronan Amerika membunuh tiga agen DEA dalam aksi perampokan kereta api. Polisi memperingatkan bahwa mereka bersenjata dan sangat berbahaya. Siapapun yang tahu informasinya,harap menghubungi petugas hukum
Mia bergegas mengambil pemukul saat mendengar ada suara orang datang, ternyata Brian yang datang bersama Dom.
“Mia” “Kau baik-baik saja?”
“Seperti Toretto.”komentar Dom saat melihat adiknya berjaga jaga dengan membawa senjata
“Vince mana?”Tanya Mia
“Pertanyaan bagus” sahut Brian lalu di jawab Dom “Dia akan datang”
“Kita jadi bahan berita,Mereka menuduh kita membunuh agen DEA di kereta api itu” cerita Mia
“Artinya kita semakin masukpada urutan teratas DPO.FBI sudah menugaskan semua agennya,mereka mengirim agen terbaiknya.Kita harus segera pergi” sahut Brian
“Satu hal yang pasti, mereka menginginkan mobil in” kata Dom
“Mungkin ada sesuatu di dalamnya” Sahut Brian
“Jika kita tahu apa itu,kita mengerti apa yang kita hadapi” jawab Dom lagi
“Baik, dengar!Yang kita buru adalah para professional. Kujamin mereka melarikan diri dengan cara tersulit mungkin. Jadi pastikan kalian menyiapkan diri. Kita cari mereka, kita rekrut mereka sebagai tim, dan bawa mereka kembali. Satu hal lagi, jangan pernah izinkan mereka masuk mobil. Ini sudah 10 jam, dan waktu
terus berlalu. Mari berburu.”Ucap seorang polisi agen DSS yang bertumbuh sangat besar dan tinggi bernama Luke Hobbs saat keluar dari pesawat militer diikuti oleh 3 anak buahnya.Keluar dari pesawat Hobbs disambut oleh seorang kepala Polisi setempat yang bernama Joan Almeida.
“Apa perlu sebanyak ini untuk menangkap dua pria?”Tanya kepala Polisi itu
“Kujelaskan tentang mereka. Salah satunya mantan agen pemerintah,telah menyamar selama lima tahun. Dia tahu semua cara polisi memburunya. Yang lain penjahat kelas kakap,lari dua kali dari penjara, menghabiskan separuh hidupnya menghindari polisi sepertimu. Jika ingin membantu DSS..., bantu dua hal,pertama, kami butuh penerjemah” jelas Hobss lagi.
“Elena Neves.” Jawab Hobbs lalu si polisi membuka berkas seorang petugas patrol perempuan bernama Elena Neves
“Kenapa dia?Petugas berpengalaman banyak” protes Almeida
“Aku suka senyumnya.Apa yang kedua? Jangan ganggu kerjaku.” Jawab Hobbs singkat lalu ia masuk mobil dan meninggalkan landasan pesawat serta si Almeida.
Beralih ke tempat persembunyian Domm dkk.Dom dan Brian sedang mengutak atik mobil, Mia berniat mengatakan sesuatu kepada Brian, mungkin tentang kehamilannya, namun ia urungkan setelah tiba-tiba Vince datang sambil ngomel ngomel.
Brian menegur Vibce namun Vince justru salah paham dan hampir memicu pertengkaran diantara mereka, Mia lagi lagi mencoba melerai.
“Dari mana kau, Vince?” Tanya Dom kemudian
“Semua orang menanyakanmu.Mereka tak bisa keluar tanpa perintahmu langsung.Aku harus menunggu mereka keluar.” Kata Vince
“Omong kosong. Itu pekerjaanmu!Dan itu anggotamu! Hei!” teriak Brian lalu di balas dengan bentakan Dom menyuruh Brian diam.
“Jika dia bilang tidak,berarti tidak. Keluar.”Ucap Dom lalu Brian pun keluar.
“Aku bisa menjelaskan cara kerjaku di negara kalian, tapi jujur saja,cara bisnismu penuh kekerasan. Kuceritakan kisah nyata ini. Lima ratus tahun yang lalu,Portugis dan Spanyol datang ke sini, masing-masing berusaha merebut negara ini dari penduduk pribumi. Spanyol tiba dengan senjata berat,ingin membuktikan siapa yang hebat. Banyak penduduk pribumi mati di tangan Spanyol Secara pribadi,
aku memilih cara Portugis. Mereka datang membawa hadiah.Cermin, gunting, pernak-pernik.Barang yang tak bisa diperoleh penduduk pribumi. Tapi untuk mendapatkannya lagi,mereka harus bekerja pada Portugis. Itu sebabnya Brazil berbahasa Portugis. Nah, jika kau ingin mendominasi dengan kekerasan, mereka akan melawan,karena tidak ada ruginya bagi mereka. Itulah kuncinya.” Omong si Pria itu panjang lebar
“Aku ke Favelas untuk menawarkan sesuatu yang tidak ada Listrik, air mancur,
bangunan sekolah untuk anak-anak mereka. Dengan semua itu, aku telah menguasai mereka.” Tmabahny lagi lalu ia mengajah tamunya minum berasama, saat itu ada seorang pria masuk yang tak lain adalah pria yang sempat berebut mobil dengan Mia.
“Maaf mengganggu. Senior Reyes, bisa bicara denganmu? Kami menemukan mereka” kata orang itu, lalu Reyes pun bangkit dari kursinya da meninggalkan tamu tamu nya.
Kembali ke gudang Dom, nampak Vince datang ke sebuah mobil dengan mengendap endap lalu mencari sesuatu di dalam rangkaian mobil itu.
“Aku hampir tak bisa melihatnya.Hampir.” Ucap Dom saat memergoki Vince mnegambil sebuah chip kecil dari dalam mesin mobil, Vince terkejut dan berusaha untuk menjelaskan pada Dom
“Mia ada di kereta itu. Adikku!” teriak Dom
“Aku tak tahu.Niatku bukan untuk menyakitinya.”
“Kau yang membuat kesepakatan!”
“Kukira hanya pencurian mobil biasa.Aku tak tahu. Mereka cuma menginginkan chip itu.” Ucap Vince lagi membela diri
Suara teriak Dom membuat Mia penasaran lalu masuk dan bertanya pada Dom, namun Dom belum mengatakan yang sebenarnya.
“Tolong, Dom, biar kubawa chip ini. Akan kuserahkan pada mereka. Mereka akan memberikannya pada Reyes,dia akan selesaikan masalah ini” pinta Vince namun Dom jusru semakin emosi dan menyuruh Vince keluar dari ruang itu
“Kau tak pernah mendengarkanku.Tidak mendengar saat kubilang dia polisi.Tidak juga sekarang. Kau tak pernah mempercayaiku,dan lihat bagaimana jadinya. Lihat keluarga kita sekarang. Aku tak bisa pulang! Adikmu terjebak dalam masalah ini! Dimana Letty, Dom? Dimana Letty?” teriak Vince berbalik melawan dan menyalhakn kedatangan Brian dalam team mereka dan Dom kini terdiam
“Pemotong plasma.Wilkes, buat daftar penjual tangki gas dalam radius 50 mil. Berikan daftar isi gerbongnya” kata hobbs
“Opsir Neves.Aku sudah menunggumu.” Sapa Hobbs ketika Elena datang
“Kau memintaku?Boleh kutanya mengapa?Senyumku tidak terlalu bagus.” Kata Elena
“Suamimu seorang petugas yang tewas ditembak di Favela. Enam bulan kemudian,kau bergabung dengan angkatan Kau termotivasi. Lagipula kau petugas satu-satunya di Rio ini yang tak bisa disogok. Aku benar?” ucap Hobbs menjawab
“Ya” jawab Elena singkat
“Kabar baik, kabar buruk” kata seorang petugas lain dan Hobbs memilih kabar baik lebih dahulu
“Kami menemukan jejak bekas mobil diturunkan. Satu jejak mobil mengarah ke Barat
menuju jalan utama kemudian lenyap. Tapi jejak lain menuju ke Timur. Jarak roda 107 inchi,tapak roda 8,5 inchi”lanjut petugas itu “GT40 yang hilang dari gerbong itu?” sahut Hobss
“Dengan mengikuti rel kereta api sepanjang beberapa mil.Cukup mudah.Tak bisa bergerak tanpa meninggalkan bekas.” Lanjut petugas itu lagi
“Berita buruknya?” Tanya Hobbs
“Tanah semakin mengeras,sehingga kami kehilangan jejak.”
“Belum tentu.Jalan itu melewati tebing menuju Favelas.Beberapa tahun lalu tempat itu tersapu badai.Jalan itu berdebu. Jika mereka lewat sana,kita bisa melihat jejaknya.” Jelas Elena memberikan informasi
“Bersiaplah” kata Hobbs “Aku termotivasi.”Sahut Elena lalu mereka besiap dan naik moil masing masing.
“Bagaimana menurutmu?”tnya Mia saat Brian mencoba memasukkan chip itu kesebuah perangakat
“Pasti ini chip khusus.Lihat menu untuk memasukkan data ini. Kita periksa yang ini.Lihatlah. Bangunan yang sama,pesanan sama setiap minggunya.” Terang Brian
“Ini jadwal pengiriman” sahut Dom yang ada dibelakang
“Apa ini?Narkoba?” Tanya Mia saat melihat menu yang lainnya
“Bukan.Itu paket pengedar.Kebanyakan pemain utama menimbang uangnya.Jadi tidak perlu repot menghitung.Ada 49 kilo di sana.49 kilo sama dengan 1 juta dalam pecahan 20” jelas Brian lagi
“Artinya setiap pengiriman ini bernilai 10 juta dolar?” Tanya Mia memastikan dugaannya dan Brian menjawab ya
“Apa artinya?”Tanya Dom pada Brian ingin lebih tahu
“100 juta lebih di dalam rumah?”
“Begitulah dia merahasiakannya.Pantas saja Reye menginginkan ini. Seluruh jaringan ada di sini,tersimpan dalam chip kecil ini.” Kata Brian, kemudian mereka tersadar kalau ada yang tidak beres diluar sana.
ROmbongan Hobbs mulai mendobrak pintu dan melepaskan tembakan kea rah Dom, Brian dan Mia yang sudah berusaha kabur lebih dahulu.Hobbs membagi kelompoknya untuk berpencar tapi membiarkan Elena teteap berada ditempat.Dom Brian dan Mia berlari menyusuri pemumkiman penduduk, dari atap kea tap dari dang ke gang, berusaha kabur dari rombongan Hobbs. Hobbs berusaha mengejar Dom dan nyaris saja terkejar namun Dom bias lolos dan terus berlari, namun justru terkejar oleh Elena.
“Tiarap. Aku menangkap Toretto.Empat blok dari...,” kata Elena menghubungi rekannya lewat radio pemanggil, namun ternyata kelompok lain yang memakai cadar juga tengah mengejar Dom, mereka adalah anak buah Reyes. Saat hendak menangkap Dom, para anak buah Reyes itu hampir saja menembak Elena, untuk Dom menghalaunya
“Mereka tahu kau polisi.” Kata Dom pada Elena
Anak buah reyes lalu diserang polisi dan saling beradu tembak.Dom pun lolos dari Elena, namun saat elena hendak pergi, ia melihat kalung salib milik Dom terjatuh, lalu ia pungut kalung itu.
“Mereka memburu kita bertiga sekarang.Kita harus berpencar. Kau dan Mia ke Selatan,aku akan mengalihkan mereka.” Perintah Dom namun Mia menolak
“Dom benar.Kita beruntung tadi.Lain kali? Kita harus berpencar” kata Brian memnenangkan Mia
“Aku hamil.Aku pernah kehilangan keluarga.Aku tak mau kehilangan lagi.” Kata Mia, terpakasa mengatakan kabar bahagia dalam moment yang tidak pas dan Brian mengira Mia hanya bercanda saja lalu mereka berpelukan (huft dasar film, udah mau ditembak orang juga masih berpelukan ditempat terbuka)
“Berjanjilah kita akan bersama.” Kata Mia lalu Dom pun bersedia berjanji
“Keluarga kita akan bertambah.” Kata Dom sambil datang menghampiri Mia dan Dom dan berpelukan bersama (haduwww..kok kayak teletabies sichhhh)
Orang orang Hobbs lalu memeriksa mobil dan beks tempat persembunyian Dom dkk.
“Ini tak masuk akal.Toretto dan O”Conner. Mereka diam saat harus kabur,mereka mencuri lalu memberikan begitu saja? Sekarang mereka membunuh agen federal?Tak masuk di akal.” Komentar Elena saat membaca berkas mereka
“Ini yang masuk akal.Mereka masuk dalam daftar.Mereka muncul, kita tangkap. Tak perlu menelepon lagi,tak perlu membuang peluru. Wilkes, apa hasilnya?” sahut Hobbs lalu melempar berkas dari tangan Elena dan bertanya pada rekannya yang lain
“Forensik standar.Jejak sepatu.Rambut dan karet.Sidik jari ada di seluruh mobil.Kami sudah melacak pemilik kendaraan.Ada beberapa perusahaan perantara.Tapi kami berhasil menelusuri satu perusahaan.Dimiliki oleh investor bernama Hernan Reyes.” Kata pria bernama Wilkes itu pada Hobbs
“Investor? Jika ada kejadian ilegal di Rio,Reyes pasti terlibat.” Ucap Elena
“Kita juga harus terlibat.Kita bisa memanfaatkannya untuk mengejar buronan kita.Chato, kau ke atap.Awasi jika ada seseorang yang datang dari belakang.Mac, berikan data lengkap tentang Reyes. Jika dia mengunjungi John, aku ingin tahu berapa kali dia berjabat tangan” perintah Hobbs dan ia pun juga memerintahkan anak buahnya memasng onderdil pada mobil itu lagi, berharap menemukan alasan mengapa Dom dkk membongkarnya.
“Kita akan menggunakan ini.Kita lakukan tugas terakhir. Kita akan mengambil semua uang Reyes. Setiap sennya, lalu menghilang.Selamanya” ajak Dom
“Paspor baru.Hidup baru tanpa adayang menghantui kita.Kita akan membeli kebebasan kita.” Ucap Brian seolah menirukan jalan pikiran Dom
“Kau sadar kita sedang membicarakan orang paling kuat di Rio?” Tanya Brian
“Aku sadar”
“Kalau begitu kita butuh tim” jawab Brian lagi
“Dari yang dasar dulu”
“Apa yang kita punya?”
“Pertama, kita butuh seekor bunglon” (lalu tampilah seorang pria asia disebuah bandara sedang berjalan santai, yang tak lain adalah Han).
“Seseorang yang bisa berbaur di mana saja.
“Apa lagi? (muncul sosok pria berkulit hitam menenteng tas yang tak lain adalah Roman Piearce)
“Pembicara yang cepat.
“Seseorang yang bisa bicara di setiap keadaan”
“Kita butuh orang yang bisa mengawasi dan bisa merakit.”
“Kita butuh orang ini untuk menghancurkan persembunyiannya.” (muncullah Tej parker disebuah tempat keramaian diikuti 2 pria berkulit hitam lain yaitu Omar dan Tego)
“Seseorang yang tidak takut mati.Seseorang yang selalu bangun” (nampak seseorang dengan moge nya melintasi jalan raya yang besar, sepertinya ia adalah Gisele)
“Yang paling penting, kita butuh dua pengemudi ulung.Orang yang tak gentar di bawah tekanan.Orang yang tak pernah kalah.
“Kita tahu siapa dia”. Kata brian, lalu lokasi menuju ke sebuah gedung tua, seperti sebuah markas besar dan berkumpullah orang-orang yang sebelumnya di sebutkan oleh Brian dan Dom.
“Sepertinya mereka benar-benar tersudut, ya?” ucap Tej saat sampai dilokasi dan menjumpai Roman ada disana juga.Mereka pun saling berjabat tangan kemudian datang Gisele dengan moge nya.Tej dan Roman sempat menggoda Gisele namun mendadak ditodong senjata oleh Gisele.Setelah itu datanglah Omar dan
Tego lalu diikuti kemunculan Han juga.
“Kulihat kalian sudah berkumpul” kata Dom yang berjalan beringan dengan Brian dan Mia.Mereka semua saling berpelukan melepas rindu dan berkenalan bagi mereka yang belum saling mengenal.
“Ada masalah apa, Dom?”
“Ya, mengapa kau memanggil kami?”
“Karena kita punya pekerjaan.” Kata Dom mengawali
“Target kita bernama Hernan Reyes.Dia pengedar narkoba di sini.Dia tak terdeteksi karena tak meninggalkan jejak kertas.” Jelas brian
“Tak ada jejak kertas,berarti tak ada bank. Tak ada bank,berarti disimpan di rumah.” Tebnak Gisele
“Benar, sepuluh rumah tepatnya, Menyebar di seluruh kota.” Jelas Brian lagi
“Dan kita akan ambil semuanya.” Kata Dom yang dikikuiti pertanyaan heran oleh Tej dan Roman sepertinya tidak terttarik dengan bisnis pencurian ini, namun setelah Dom menyebutkan nominalnya mencapai 100 juta dolar, akhirnya ia pun ikut bergabung juga.
“Kita tak bisa merampok 10 tempat dalam waktu bersamaan” kata Gisele yang diiyani Han karena tentunya reyes akan melindungi tepat lainnya, namun itu sudah diduga oleh Dom dan dia sudah merencanakannya.
Ditempat lain Hob dan rombongannya masih terus menganalisis mobil yang mereka duga berkaitan dengan aksi pencurian Dom di KA, dan akhirnya Hob menemukan kalau chip yang ada dimobil itu telah hilang.
“Pemindai polisi menangkap sesuatu.Perampokan bersenjata di Leblon.Setelah dilacak, ternyata rumah itu milik perusahaan Hernan Reyes.” Kata seorang petugas polisi pada Hob
“Kalau itu dilakukan oleh buronan kita,pastiada hubungannya dengan chip itu” ucap Hobs
“Pasti mereka.” Ucap Elena yakin, karena ia merasa tidak ada orang di Rio yang bodoh yang akan merampok Reyes.
“Seperti katamu, mereka mengumpulkan uang di satu tempat,“namun kalian tak akan mempercayai yang ini” kata Tej saat melihat rombongan mobil pembawa uang Reyes itu menyimpan uangnya di kantor polisi.
“Pekerjaan kita semakin berat.”
“Jika dipindahkan ke kantor polisi,dia pasti punya banyak uang.”
“Perjalanan kita lebih pendek dari dugaanku.”
Ditempat lain Hobs sudah menemukan data dan bukti saat Dom dan tim melakukan perampokan di rumah Reyes. Dom kemudian menyuruh semua tim mendata dan mengakses profil mereka melalui satelit. Dan Reyes menyimpan uang mereka di kantor polisi serta meminta mereka untuk menjaga uangnya dari rampasan Dom dan tim. Ia juga meminta untuk diamankan dari kejaran Hobs yang tengah mengintai bisnisnya dan gerak geriknya. Reyes kemudian menuju kesebuah ruangan tempat uangnya disimpan didalam sebuah brankas raksasa.Reyes juga meminta agar polisi segera menanggkap Dom dan Brian.
“Mereka menyimpan uang dalam brankas di ruangan bukti ini”
“Kita mencoba membobol kantor polisi. Apa kalian menyadari itu? Kantor polisi dirancang untuk membiarkan orang masuk, bukan keluar.” kata Tej
“Karena itu kita buat misi siluman. Kita masuk dan keluar sebelum mereka menyadari kita ada di sana” kata Brian
“Kita perlu mata-mata di sana, Setidaknya mencari tahu model lemari besi itu.” Ucap Dom menambahkan
“Ini gila. Siapa yang mau melakukan ini?” kata Roman, lalu rekan2ny menatap kea rah Roman, ia tak paham maksud tatapan itu dan berharap bukan dia yang akan menyelinap masuk ke kantor polisi itu.
“Kenapa aku?”
“Karena kau paling banyak bicara.”
Roman lalu masuk ke kantor polisi itu dan menyambar sebagai agen FBI yang hendak menaruh kotak barang bukti diruang barang bukti. Usahanya merayu untuk memasukkan kotak itu sendiri tidak berhasil dijalankan. Namun ia berhasil membuat kotak yang berisi robot itu masuk ke ruang barang bukti, Dari jauh Tej meremote robot yang ada didalam kotak itu hingga mencapai ke lokasi brankas dan mendeteksi ciri serta karakter brankas tersebut.
Sedangkan Omar dan Tego mendapat giliran untuk menyusup ke kantor polisi itu dengan cara meledakkan pipa toilet lalu mereka menyamar sebagai petugas pembersih toilet. Masuk ke toilet dan mencoba membobol dinding toilet serta memasang pemindai optic yang menghubungkan kamera cctv disudut kantor polisi tersebut. Pemandai itu dihubngkan ke markas Dom sehingga mereka bisa melihat pula apa yang tertangkap dari kamera cctv di kantor polisi tersebut.
“Sudut pengawasan 100 derajat.Periodenya 10 detik.Waktu kita sempit sekali.Apa kita bisa mengganti gambarnya? Tak bisa, ini memakai sinkronisasi digital.Mereka bisa tahu kalau kita menyusup.Yang bisa kita lakukan hanya mengintip.Kita butuh mobil cepat untuk melewatinya.Kau harus bisa berbelok sambil berputar ke kanan.Kita butuh ketangkasan.” Analisis para Tim saat melihat pengawasan melalui cctv tersebut.
“Kalian buat tiruan tempat itu.” Kata Dom, lalu ia mengajak Brian utuk mencari mobil cepat.
“Namun ada masalah lain. Papan pemindai. Tanpa sidik jari Reyes, Houdini sendiri tak bisa membukanya” kata Tej saat melihat papan pemindai di brankas itu, tentunya dibrankas asli harus ada sidik jari sang pemilik.
“Bagaimana kita bisa mendapatkan sidik jari Reyes?
Dan Dom lalu menunjuk Han untuk mengatasi masalah ini, kemudian Gisele pun menawarkan diri untuk ikut membantu Han.Lalu mereka berdua sudah nampak di tepi pantai disebuah hotel mewah sambil mengamati Reyes yang sedang duduk disertai para pengawalnya di sekitar tempat itu.
“Berapa lama kau di tentara?Senjata yang kau todong tempo hari adalah Jericho, Senjata berpengaktif jari?941. Biasa digunakan Mossad.”Kata Han mengawali percakapan dengan Gisele sekedar untuk pdkt.
“Aku keluar dari militer..., mungkin disaat yang sama ketika kau berhenti merokok.Dari caramu makan keripik..., kau selalu menjaga agarmulutmu selalu aktif, paling tidak kau pernah merokok dua bungkus per hari. Tanpa filter.” Balas Gisele pada Han.Han hanya tersenyum lalu mengamati Reyes yang nampaknya sulit untuk didekati.
Dari sudut tempat lain, Mia dan Brian yang tengah mengamati monitor, mendapatkan berita buruk kalau profil mereka sudah teretas dan muncul dipublik, kini mereka menjadi buruan semua orang tentunya.
“Keamanan Diplomatik A.S telah mengeluarkan peringatan. Agen L. Hobbs” kata Mia
Dan Brian mengenali Hobs sebagai agen yang mengejar mereka saat di Favela.
“Hobbs pemimpin tugas elit DSS. Ketika FBI mencari seseorang,mereka pasti memakainya. Karena dia tak pernah kehilangan buruannya.Darah, peluru, kemarahan.
Itulah gayanya” jelas Brian.Tim sedikit kwatir dengan misi mereka, selain gagal mereka bisa terancam pula tertangkap oleh Hobs.Mereka hanya punya ruang gerak yang sangat sempait.
“Dia berhenti beberapa blok di depan. Kita turun.Kita jalan kaki saja.”Ucap hobs saat siap mengepung Tim Dom.
“Hei, Toretto. Kau ditangkap.”ucap hobs saat menemukan Dom dan Tim disebuah arena balap jalanan.
“Ditangkap?Aku tak merasa seperti ditangkap. Bagaimana denganmu, Brian?” ucap Dom santai
“Sedikitpun tak merasa ditangkap.”
“Kami cuma memberi waktu pada kalian.” Sahut Hobs
“Bukan kami yang membunuh FBI.Tapi anggota Reyes.” Ucapa Dom dan ia melihat kalaung Letty ada dileher Elena.
“Aku cuma ingin menangkap dua orang yang sudah mengotori mejaku. Dari seorang yang disumpah polisi,menjadi orang yang melawan polisi. Atau seorang pria pengecut..., yang menghajar pria sekarat dengan kunci Inggris.” Ucap Hobs lagi
“”Kau mengira ini Amerika.Kau jauh dari rumah.Ini adalah Brazil.” Seketika orang2 yang ada dibelakang Dom menodongkan pistol kearah para anggota Hobs,salah satu anggota Hobs meminta nya untuk mundur sebelum ada jatuuh korban. Rombongan Hobs pun pergi, namun sebelumnya Tej sudah memasang alat pelacak di bawah mobil Hobs dan sukses terdeteksi dari pemantauan Mia.
“Aku tak mengerti.Mengapa kau ke sini?Mengapa menantang resiko hanya untuk kalung 20 dolar?” Tanya elena saat Dom merebut kalung itu dari leher Elena
“Karena memang layak.”
“Kau punya alasan untuk lari.Kenapa tinggal?” Tanya elena tapi Dom balas bertanya tentang alasan elena menjadi polisi.
“Suamiku petugas yang baik.Dia orang jujur.Kami berdua dibesarkan di sini. Dua tahun lalu dia dibunuh di jalanan, tepat di depan pintu kami.” Terang Elena.
“Reyes menguasai Favela sekarang.Dia memberi sesuatu pada orang-orang.
“Bukan kau yang membunuh agen di kereta api itu, kan?
“Kenapa kau mempercayai segala ucapanku?” kata Dom lalu ia keluar dari rumah Elena, namun sebelumnya Elena sempat menanyakan betapa istimewanya pemilik kalau itu bagi Dom.
Di markas, tim masih terus berlatih mengalahkan waktu kamera cctv itu. Namun sayangnya mereka masih saja kesulitan memacu mobil lebih cepat lagi.
“Kita bisa mengalahkan kamera itu hanya dengan mobil tak terlihat” saran Han, dan sepertinya Dom tanggap lalu ia siap mencari mobil terebut.
“Sudah lama aku tak mengendarainya.” Kata Brian
“Ini pertama kalinya aku duduk di kursi depan” balas Dom di mobil yang lain.
“Balapan yang bagus, O”Conner” ucap Dom saat sampai di markas, dan Brian sangat senang sekali karena kali ini ia bisa mengalahkan Dom
“Kau tahu dia?Dia mengurangi gas ketika hampir finish.Dia sengaja membiarkanmu menang.”Kata Roman pada Brian membuat Brian tidak percaya semua itu.
“Hei, Dom. Aku tahu kalian besok akan memulai pekerjaan, namun jika butuh tenaga tambahan, aku bisa...,” kata Vince saat menemui Dom yang sedang menangani mobilnya, dan Dom menganggap selalu ada tempat untuk keluarga dan mengizinkan Vince untuk ikut dalam Tim.
Han pun terlibat percakapan sebentar dengan Gisele, kemudian berpindah ke tempat Roman yang membawakan 3 botol minuman untuk Mia dan Brian, tentunya Mia menolak minuman itu karena ia sedang hamil. Dan berita kehamilan Mia pun membahagiakan seluruh Tim.
“Karena itu kau mengalah di balapan itu?” teriak Roman pada Dom diikuti senyum dan iringan ucapan selamat dari tim untuk Mia dan Brian.
“Hadiah untuk si bayi, ya?” kata Brian mendekati Dom, lalu Dom tersenyum dan mengajak seluruh tim untuk tos bersama-sama.
“Uang bisa datang dan pergi.Kita semua tahu.Namun hal terpenting dalam hidup selalu menyertai orang-orang di sini.Di ruangan ini. Saat ini” kata Dom
“Hobbs ada di sisi lain kota ini.” Teriak Mia memberi tahu tim
“Baik, bung! Saatnya pertunjukkan! Tim pertama ke posisi, ayo. “ ucap Dom
Semua menuju ke lokasi sesuai rencana, sedangkan Mia tetap mengawasi dari markas ditemani Vince.
“Moskow, Bali, Goa, Hong Kong. Apa kesamaan tempat itu?” Tanya Brian
“Tidak berlaku ekstradisi.” Jawab Mia
“Tinggal satu jam untuk menentukan nasib kita.”
“Kau membuat kesalahan besar.” Kata Dom
“Butuh waktu lama mencari chip pelacak. Tapi tidak untuk menemukan penerimanya.Kau akan menyerah, Toretto.” Kata Hobs
Merekapun lalu terlibat duel berdua. Sedangkan Brian, Mia, dan Vince sudah tertangkap dan dikepung oleh para anak buah hobs, sedangkan Dom semakin emosi melawan Hobs meskipun Mia sudah berulang kali berteriak meminta Dom untuk berhenti sampai pada suatu saat Dom hendak memukul Hobs dengan kunci besi, namun ia urungkan. Dom dan Brian cs pun akhirnya dibawa Hobs bersama dimobilnya.
Ketika dalam perjalanan, tiba-tiba mobil mereka diserang dengan berondongan senapan dan sejenis rudal kecil.Penyerang-penyerang itu berada di setiap atap rumah rumah penduduk dan membuat mobil pengiring Hobs terpental. Hobs sendiri kesulitan mengendalikan serangan yang bertubi-tubi itu, bahkan anak buah Hobs sebagian besar terkena tembakan.Hobs sendiripun terluka akibat serangan itu.Saat Hobs dalam keadaan terpojok dan tak berdaya, rombongan penyerang itu hampir saja membunuh Hobs, namun kemudian Dom, Brian, dan Vince keluar dari mobil dan membalas mereka dengan tembakan (tentunya mereka dilepas dan diberi senjata oleh Elena).Dom lalu membawa Hobs yang terluka masuk kedalam mobil, sedangkan Vince berusaha menghalau dan melindungi mereka.Akirnya mobil mereka pun bisa lolos dari lokasi tempat itu, dan nampak anak buah Reyes yang ikut pencurian di KA melihat anak buahnya tewas.
“Hei, Dom. Kau harus menemui putraku.Nico.”Pinta Vince dan Dom pun mengiyainya.
“Dia anak yang baik. Kau tahu, kami memberi nama keluargamu. Dominic”
“Pegang janjiku, Vince.Kau saudaraku selamanya.Aku akan menjaga Nico sekarang.”Ucap Dom saat membaringkan jenasah Vince.
Dom dan tim berkumpul lagi di markas, Han sudah menyuiaplan penerbangan mereka karena mereka punya waktu 5 jam kedepan untuk keluar dari Rio, Namun sepertinya Dom tidak sependat. Ia tetap akan terus melanjutkan misi ini, meskipun tim yang lain menganggap ini sebagai misi bunuh diri karena Reyes pasti sudah tau tentang rencana mereka.
“Di kantor polisi, kekuatan mereka tiga kali lipat.Kita akan dihujani peluru.” Kata tej menambahi
“Reyes tak boleh lolos begitu saja.” Kata Dom
“Ini perangkap, bung.”
“Dom, dengarkan mereka.Lari, sebelum terlambat.Tinggalkan Rio.Kau bisa bebas.” Saran Elena juga
“Kalian bebas memilih.” Kata Dom pada Timnya
“Aku ikut.Aku ikut denganmu, Toretto.Setidaknya sampai kita membunuh bajingan itu.” Kata Hobs mengejutkan
“Apa rencananya, Dom?Kita tak bisa menyelinap lagi.” Tanya Brian
“Kita tak menyelinap.Yang dia pedulikan hanyalah uangnya.Jika kita kuasai, dia akan muncul.” Kata Dom yakin, lalu tim pun akhirnya bersatu dan melanjutkan misi mereka lagi.
Dikantor polisi tersebut, anak buah Reyes menunjukkan kalau kantor polisi itu sudah dijaga ketat oleh apra tentara dan polisi.
“Pintu masuk dijaga ketat.Tuhan sendiri tak akan mampu mengambil uangmu.” Kata Anak buahnya Reyes
“Bukan Tuhan yang kutakutkan.” Jawab Reyes
Di tempat basement, Brian dan Dom yang sudah berhasil mengaitkan tali antara mobil dan brankas masih agak kesulitan untuk menguasai mobil mereka karena Brankas yang sangat besar itu masih keras tertanam di dinding.Setelah usaha keras mereka berdua, akhirnya dengan 2 mobil mereka berhasil menyeret brankas besar itu keluar dari kantor polisi dan membawanya kejalanan. Aksi mereka tentunya sangat menyita perhatian dan membuat jalur lalu lintas menjadi kacau.Sedangkan di markas, Mia mengamati pergerakan Dom dan Brian melalui layar monitor
“Mana rute terbaik?”
“Lurus setengah mil menuju Rua Fonseca, kemudian belok ke kiri.”
Sayangnya didepan jalan mereka beberapa polisi memasang perangkap paku, Dom mengintruksikan agar mereka bisa belok ke kanan.
“Terlalu tajam, tak akan muat”
“Kita tak punya pilihan.Lakukan!” tepat dengan mereka belok, brankas mereka pun menabrak satu mobil polisi dan merusak gedung bank disisi jalan, namun mereka masih tetap bisa lanjut jalan.
“Sekelompok mobil mendekatimu dari arah Selatan. Kau harus melakukan sesuatu!” kata Mia memberi aba aba
Brian mengintruksikan Dom agar lebih melebar, hingga ke sisi jalan lain, yang membuat brankas menghantam halte bus dan beberapa tiang lampu dimana tiang itu jatuh tepat diatas mobil polisi yang mengejar mereka. Meskipun begitu, masih saja ada mobil mobil polisi lain yang terus mengejar mereka. Sampai kemudian daang mobil polisi bayangan yang dikendarai oleh han serta roman, dimana mereka menyingkirkan mobil polisi yang lain satu persatu. Sampai akhirnya mereka aman dari mobil polisi.
“Kalian telah melewati 10 detik masa kritis.Catat dalam rekor kalian!” Kata Mia ketika mereka hendak masuk kedalam terowongan kota.
“Mereka tak bisa lolos di jembatan.” Kata Reyes
“Sial..” Umpat Brian, sedangkan dibelakang mereka sudah banyak mobil polisi yang mengikuti.
“Mereka terlalu banyak.Kita tak akan berhasil.”
“Kau benar, kita tak akan berhasil.”
“Lepaskan saja brankas itu.Segera kabur dari sana.” Kata Mia
" Kau sudah jadi ayah, Brian.” Kata Dom mengingatkan, namun Brian masih terus menunggu dan menurut sesuai rencana Dom
“Itu hanya rencana. Jaga Mia.”
“Dom, dengarkan aku!Lepaskan sekarang.” Teriak Mia dari markas
“Apa yang dilakukannya? Kita berhasil menangkapnya!” teriak Reyes senang
Dom terus melajukan mobilnya menghadang mobil mobil polisi, yang satu persatu pun terhantam oleh brankas yang masih diseret Dom.
“Tapi aku butuh pekerjaan” jawab Brian
Reyes keluar dari mobil dalam keadaan terluka tepat saat Hobs keluar dari mobilnya bersama Elena. Bukannya Hobs membantu Reyes, namun ia justru menembak langsung tubuh Reyes yang sudah tak berdaya karena terluka
“Berantakan sekali.Aku tak bisa membiarkan kalian pergi.Namun bukan saat ini. Kuberi waktu 24 jam pada kalian. Uang itu tak boleh dibawa. Jika jadi kau, akan kugunakan waktu itu sebaik-baiknya. Pergi ke tempat yang paling aman.Karena esok hari, aku akan mengejarmu.”Kata Hobs yang membiarkan Dom dan Timnya untuk pergi dari Rio.
Dom dan Brian pun berjalan menuju ke mobil mereka.
“Kau tak akan bertemu kami.”Jawab Dom lalu mereka pun pergi meninggalkan Hobs dan brankasnya.
Hobs lalu berjalan menuju brankas besar milik Reyes yang sempat memporak porandakan seisi kota itu. Dengan mudah Hobs membuka brankas itu, dan ia pun tersenyum kecut saat melihat hanya ada ruang kosong didalam brankas itu, bahkan brankas itu masih terbungkus plastic bagian dalam dan taka da sepeserpun uang milik Reyes, yap karena memang brankas itu adalah brankas duplikasi yang dirancang Dom dan tim untuk mengelabuhi Reyes, atau mungkin juga Hobs. Sesaat kemudian diperlihatkan flashback bagaimana ceritanya brankas yang diambil dari kantor polisi itu berganti dengan brankas yang kosong tanpa isi.
*Flashback*
Dan yang terjadi diterowongan itu adalah proses pemindahan brankas asli dengan brankas palsu. Terlihat Gisele mengemudikan truk container besar yang dibagian depannya sudah disiapkan Brankas palsu, saat Dom dan Brian masuk terowongan, mereka berjalan melebar sehingga brankas asli tepat masuk ke mulut container dari belakang, sedangkan Dom dan Brian tetap melaju beriringan dengan truk, sejalan dengan itu, Brian dan Dom melepas tali yang terkait di dengan brankas asli, lalu Omar dan Tego memasang tali pengikat lain ke mobil mereka, yang ternyata terkait dengan brankas palsu, alhasil Dom dan Brian keluar dari terowongan dengan “menggondol” brankas palsu yang sudah dikaitkan oleh Omar dan Tego, sedangkan brankas asli sukses dibawa Gisele disertai tim yang lain menuju ke markas. Sedangkan polisi yang sebelumnya mengejar Dom dan Brian sebenarnya juga menyalib truk Gisele, namun karena taktik dan strategi mereka cepat, mobil-mobil itu tak melihat dan tak menyedari aksi di dalam terowongan itu.”
*Flasback end*
Di markas Dom dan tim, Brankas asli sudah berada disana dan siap menunggu untuk di buka oleh Tej. Tej sudah menyiapkan bahan untuk nantinya dipasangkan di alat pemindai, sidik jari yang sempat didapat Gisele seeprtinya pun bermanfaat. Rekan tim yang lain menunggu disekitar tangga dengan harap-harap cemas dan berharap misi mereka kali ini berhasil.
“Ayo sayang.Jangan rewel.Ayolah.”Ucap Tej saat mencoba membuka brankas itu dengan keahliannya. Dan ketika telapak tangan Tej ia taruh di bagian pemindai setelah dilapisi dengan sejenis bahan.
Dom pun kemudian mengirimkan beberapa uang itu untuk Rosa dan Nino, keluarga vince
"Untuk Rosa dan Nico.Sampai ketemu.
- Paman Dom-"
Uang itu pun diterima Rossa dengan senyuman.
Di Monako, Omar dan Tego sepertinya menaruhkan semua uang mereka di meja judi, entah apa hasilnya, tidak diketahui kabar mereka.
“Jadi ini impianmu, ya?” Tanya Tej pada Roman yang datang bersama wanitanya
“Ini cukup bagiku, bung.”
“Itu pasti impianmu.”
“Tentu saja.
Apa kabar, bung? Kau baik-baik saja?Kau tahu apanya yang sinting?Hanya ada empat mobil seperti itu di dunia.Aku pemilik satu-satunya di belahan Barat. Aku membelinya dari syekh di Abu Dhabi,dia tak bisa menolak tawaranku” kata Roman
“Kita harus pergi, bung.Mari lakukan ini.Baik, aku yang menyetir.” Kata Tej, lalu Roman menunjuk mobil bekas yang sedang diotak atik Tej, tapi Tej kemudian memberikan surprice juga pada Roman saat mobil barunya datang dibawa 2 wanita nya.
“Bukan ini.Tapi itu.” Tunjuk Tej kearah mobil yang baru datang, dan sama persis seperti milik Roman.
“Berarti sekarang ada dua di bagian barat, ya?Apa komentarmu sekarang?” kata Tej membanggakan diri.
“Kau tahu apa?Kita ditakdirkan bersama, sayang.”
Ditempat lain, nampak Gisele dan Han berada disatu mobil, terlihat Gisele duduk dipangkuan Han.Mereka berjalan menyusuri arah menuju Berlin.
“Aku belum pernah ke Madrid.” Kata Han
“Kupikir kau ingin ke Tokyo.” Tanya Gisele
“Kita juga akan ke sana. Setelahnya.” Kata Han
“Ini kebahagiaan terbesar adikku yang pernah kulihat”
“Karena kita sudah bebas.” Jawab Brian
“Kau tahu, aku ingin balapan lagi. Tak ada taruhan, tak ada orang lain. Hanya kau dan aku, sekali ini saja.”Ajak Brian pada Dom, yang kemudian di setujui olehnya.
“Kau siap kecewa?” Tanya Dom
“Kalau kau?”
“Baiklah, O”Conner.”
“Kita lihat kemampuanmu.” Ucap Dom lagi sambil tersenyum
Story di bagian kredit :
KANTOR PUSAT KEAMANAN DIPLOMATIK
- WASHINGTON, DC -
“Kau harus melihatnya.Berlin, pukul 3 dinihari. Satu tim membajak iringan pasukan militer.” Kata Fuentes pada Hobs sambil menyerahkan berkas-berkas criminal dan ia pun duduk di meja Hobs menanti expresi dan komentar Hobs.
“Toretto?” Tanya Hobs
“Bukan” jawab Fuentes
“Aku tak tertarik.”Jawab Hobs tanpa melihat berkas yang disodorkan Fuentes.
“Kau pasti tertarik.Coba lihat baik-baik.” Ucap Fuentes lagi sambil menunjukkan salah satu foto tersangka perampokan itu, yang tak lain adalah Leticia “Letty” Ortiz, kekasih Dom yang dikabarkan meninggal karena kecelakaan
Hobs pun melihat foto itu dengan sedikit tidak percaya, namun ia jelas pasti tertarik dengan kasus itu.
“Kau percaya hantu?”Tanya Fuentes singkat mengakhir bagian kredit ini yang tentunya semakin bikin penasaran.
0 komentar:
Posting Komentar